TEMPO.CO, Jakarta - Kanker darah adalah kondisi medis yang mempengaruhi cara tubuh memproduksi sel darah dan seberapa baik sel tersebut berfungsi. Kebanyakan kanker darah berawal di sumsum tulang, yaitu bahan lembut seperti spons yang terdapat di tengah tulang. \
Sumsum tulang bertanggung jawab untuk menghasilkan sel induk yang kemudian matang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih melawan infeksi, dan trombosit mengontrol pendarahan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker darah terjadi ketika ada gangguan dalam proses produksi sel darah, mengakibatkan pembentukan sel darah abnormal yang menguasai jumlah sel darah normal. Hal ini menyebabkan berbagai efek samping medis, termasuk melemahnya sistem imun dan gangguan fungsi tubuh lainnya. Meskipun kanker darah merupakan kondisi serius, perkembangan dalam perawatan medis telah memungkinkan banyak penderita untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Meskipun kanker darah adalah penyakit yang serius, ada jenis kanker lain yang lebih mematikan. Kanker darah mencakup sekitar 10 persen dari seluruh diagnosis kanker di Amerika Serikat setiap tahunnya dan diperkirakan menyumbang 3 persen dari seluruh kematian terkait kanker.
Data dari National Cancer Institute menunjukkan adanya penurunan stabil dalam angka kematian akibat kanker darah, yang menunjukkan peningkatan efektivitas dalam pengobatan dan manajemen penyakit ini.
Tingkat kelangsungan hidup kanker darah biasanya diukur dalam interval lima tahun setelah diagnosis. Meskipun tingkat kelangsungan hidup ini bisa bervariasi tergantung pada jenis spesifik kanker darah yang diderita, banyak pasien dapat berharap untuk memiliki harapan hidup yang mendekati rata-rata populasi.
Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, etnis, sejarah keluarga, paparan radiasi atau bahan kimia, serta kondisi kesehatan tertentu dan perawatan yang diterima dapat mempengaruhi prognosis individu.
Dilansir dari laman Blood Cancer UK, meskipun penyebab pasti kanker darah sering kali tidak diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini:
- Usia: Risiko kanker darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin: Beberapa jenis kanker darah lebih umum pada pria dibandingkan wanita.
- Etnis: Terdapat variasi dalam kejadian kanker darah di antara berbagai kelompok etnis.
- Sejarah keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan kanker darah dapat meningkatkan risiko.
- Paparan radiasi atau bahan kimia: Paparan radiasi tinggi atau bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
- Kondisi kesehatan tertentu: Beberapa kondisi kesehatan atau perawatan medis sebelumnya dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Pilihan editor: Mengenal Metformin, Obat Diabetes Tipe 2 yang Disebut Bisa Mengobati Kanker Darah