Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Nyamuk Wolbachia, Upaya Pencegahan DBD

image-gnews
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi DKI Jakarta berencana melepaskan nyamuk aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sesuai rencana, nyamuk wolbachia itu akan dilepas pertama kali di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

"Saat ini, belum kami mulai, masih persiapan. Jika semuanya siap, termasuk masyarakat, baru kami akan melepaskan nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Ahad, 9 Juni 2024, dikutip dari Antara.

Apa Itu Nyamuk Wolbachia?

Wolbachia dalam tubuh nyamuk aedes aegypti bisa menurunkan replikasi virus dengue sehingga mengurangi kemampuan nyamuk tersebut untuk menularkan demam berdarah, dikutip dari laporan Successful Establishment of Wolbachia in Aedes Populations to Suppress Dengue Transmission.

Wolbachia merupakan bakteri alami 60 persen serangga seperti lalat buah dan lebah. Bakteri ini ditransfer ke dalam tubuh nyamuk untuk mengurangi penularan berbagai virus termasuk demam berdarah. Wolbachia adalah bakteri intraseluler. Mekanisme Wolbachia dalam mengurangi penularan penyakit melalui hambatan pengembangan (reproductive interference) dan efek patogenik (pathogen blocking).

Cara kerja Wolbachia mengganggu perkembangan telur nyamuk. Wolbachia juga mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan patogen penyakit seperti virus dengue, Zika, dan chikungunya.  Bakteri ini bersaing dengan patogen dalam nyamuk sehingga mengurangi kemungkinan penularan penyakit ke manusia. Nyamuk yang terinfeksi dengan Wolbachia dilepaskan ke populasi nyamuk liar. Setelah  itu berkembang biak dengan nyamuk liar, dan menyebarkan Wolbachia ke populasi nyamuk lokal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merujuk Kementerian Kesehatan, wolbachia dalam tubuh nyamuk aedes aegypti bisa menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut untuk menularkan demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, selain kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta. Adapun kasus DBD di Jakarta pada Mei lalu mencapai 2.900 kasus.

Ia mengimbau masyarakat agar ikut serta menjaga lingkungan sekitar, di antaranya dengan memeriksa berkala ada atau tidak adanya jentik nyamuk atau tempat perkembangbiakan nyamuk di lingkungannya. "Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab semua orang, untuk memastikan bahwa lingkungan tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aeygpti harus dicek kembali," katanya.

Pilihan Editor: Nyamuk Wolbachia Bakal Disebar di Jakarta Barat, Ini Tujuannya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

5 jam lalu

Tak Mudah Taklukkan Aedes Aegypti
Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi 5 tahun, bahkan 3 tahun


Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

14 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

Penularan virus demam berdarah alias DBD disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DBD ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.


5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

16 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

Penyakit DBD ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi beberapa hari, nyeri otot, dan ruam kulit.


Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

2 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Di tengah kenaikan kasus demam berdarah, gigitan nyamuk tentu harus diwaspadai. Pakar menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan.


Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

4 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi lima tahun.


Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

5 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

Pencegahan demam berdarah dengue terus dilakukan. Saat ini terdapat lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia.


Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

7 hari lalu

Konferensi Pers Indonesia Dengue Summit 2024 pada 23 Juni 2023/PT Takeda Innovative Medicines
Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

Dinkes Kalimantan Timur laksanakan pilot program imunisasi demam berdarah dengue di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak usia 6-14 tahun.


Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

7 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Praktisi kesehatan mengatakan pasien DBD harus segera ditangani demi mencegah risiko kejang dan penyakit komplikasi.


Kampanye 7.500 Langkah, Dinas Kesehatan Jakarta: Kurangi Risiko Penyakit Kronis

7 hari lalu

Pejalan kaki melewati Terowongan Kendal usai adanya larangan Pedagang Kaki Lima (PKL), Jalan Kendal, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2024. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat larangan PKL berdagang dikawasan itu karena dianggap mengganggu jalur pejalan kaki, sebelumnya kawasan tersebut sempat viral karena dipadati oleh PKL di jam-jam sibuk. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kampanye 7.500 Langkah, Dinas Kesehatan Jakarta: Kurangi Risiko Penyakit Kronis

Dinas Kesehatan DKI memastikan kampanye 7.500 langkah bagi aparatur sipil negara untuk membudidayakan pola hidup sehat.


Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

9 hari lalu

Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.