Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Mengurangi Laju Rabun Jauh pada Anak-Anak TK dan SD

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Miopia, atau rabun jauh, adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, berdasarkan penelitian, sekitar 50 persen populasi mengidap miopia.

Kondisi ini terjadi ketika bola mata lebih panjang dari biasanya atau kornea melengkung terlalu tajam, menyebabkan objek yang jauh terlihat buram.

Meski rabun dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan, penting untuk mencari cara untuk memperlambat perkembangannya terutama pada anak-anak.

Dilansir dari Web MD, berikut adalah lima metode yang terbukti efektif untuk mengerem laju mata minus pada anak-anak TK dan SD.

1. Tetes Atropin Dosis Rendah

Penggunaan tetes atropin dosis rendah merupakan salah satu metode yang cukup populer. Tetes ini biasanya diberikan sebelum tidur selama 2 hingga 3 tahun kepada anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetes atropin diyakini membantu menghentikan pemanjangan bola mata yang menyebabkan miopia.

Penelitian menunjukkan bahwa hingga 90 persen anak yang menggunakan tetes ini mengalami perlambatan laju perkembangan miopia hingga setengahnya. Namun, efek samping seperti rasa gatal dan kemerahan di sekitar mata dapat terjadi.

2. Lensa Kontak Orthokeratology (Ortho-K)

Lensa kontak orthokeratology atau ortho-k adalah lensa khusus yang dipakai semalaman untuk meratakan permukaan depan mata atau kornea. Hal ini memberikan penglihatan yang jelas pada siang hari. Efek perbaikan bersifat sementara, sehingga jika penggunaan lensa dihentikan, kornea akan kembali ke bentuk aslinya dan miopia muncul kembali. Namun, penggunaan jangka panjang dapat membuat kondisi mata tidak seburuk sebelumnya. Penting untuk mencatat bahwa lensa ortho-k lebih sulit dipasang dan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, sehingga memerlukan kunjungan rutin ke dokter mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Lensa Kontak Pengaburan Perifer

Lensa kontak multifokal jenis khusus ini dapat digunakan oleh anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun. Lensa ini memiliki area fokus yang berbeda untuk mempertajam penglihatan jarak jauh sambil mengaburkan penglihatan tepi (samping). Dengan cara ini, lensa ini membantu memperlambat perkembangan miopia. Meskipun tidak efektif pada semua anak, lensa ini terutama bermanfaat bagi anak-anak yang orang tuanya juga menderita miopia yang semakin parah. Namun, risiko infeksi kornea tetap ada seperti pada penggunaan lensa kontak lainnya.

4. Terapi Penglihatan

Terapi penglihatan adalah program latihan yang dirancang khusus untuk anak. Program ini menggunakan alat bantu seperti filter, prisma, dan permainan komputer untuk membantu mata dan otak bekerja sama dengan lebih baik.

Tujuannya adalah melatih mata untuk menyesuaikan fokus antara objek dekat dan jauh, sehingga dapat membantu memperlambat perkembangan miopia. Terapi ini juga dapat membantu meringankan kelelahan mata dan sakit kepala yang sering menyertai miopia, sehingga mempermudah tugas visual seperti membaca.

5. Aktivitas Luar Ruangan

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan memiliki tingkat miopia yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang lebih sering melakukan aktivitas dalam ruangan seperti bermain komputer, video game, atau membaca. Paparan sinar matahari dan aktivitas fisik di luar ruangan diyakini berkontribusi dalam memperlambat perkembangan rabun jauh. Oleh karena itu, mendorong anak-anak untuk bermain di luar ruangan setidaknya satu hingga dua jam setiap hari bisa menjadi langkah sederhana namun efektif.

WEB MD | AAO.ORG
Pilihan editor: Penyebab Miopia dan Cara Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

18 hari lalu

ilustrasi kacamata retro (pixabay.com)
Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

Gangguan penglihatan presbiopia bagian alami dari proses penuaan.


Mengenal Lensa Kontak Multifokal, Ukuran Pupil dapat Berubah Menyesuaikan Jarak Penglihatan

22 hari lalu

Ilustrasi warna lensa kontak. Dok. Quita
Mengenal Lensa Kontak Multifokal, Ukuran Pupil dapat Berubah Menyesuaikan Jarak Penglihatan

Lensa kontak multifokal bekerja dengan ukuran pupil yang berubah saat Anda melihat objek pada jarak yang berbeda.


Miopia di Singapura Naik: Makin Banyak Anak-anak Usia TK Sudah Berkacamata

45 hari lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Miopia di Singapura Naik: Makin Banyak Anak-anak Usia TK Sudah Berkacamata

Anak-anak dengan miopia alias rabun jauh memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit mata serius di kemudian hari,


Apakah Operasi Lasik Mata Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Informasinya

7 Maret 2024

Lasik merupakan operasi yang bisa menjadi solusi untuk penderita mata minus dan silinder. Lalu, apakah operasi lasik mata ditanggung BPJS Kesehatan? Foto: Canva
Apakah Operasi Lasik Mata Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Informasinya

Lasik merupakan operasi yang bisa menjadi solusi untuk penderita mata minus dan silinder. Lalu, apakah operasi lasik mata ditanggung BPJS Kesehatan?


Saran Pakar untuk Memperlambat Perkembangan Rabun Jauh

7 Februari 2024

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Saran Pakar untuk Memperlambat Perkembangan Rabun Jauh

Rabun jauh bisa terjadi tiba-tiba dan berkembang secara bertahap dan empat dari 10 orang di dunia mengalaminya. Tapi perkembangannya bisa diperlambat.


Bisakah Gangguan Penglihatan Miopia Disembuhkan?

26 Desember 2023

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Bisakah Gangguan Penglihatan Miopia Disembuhkan?

Orang sering bertanya bisakah miopia hilang dengan sendirinya. Sayangnya, tak bisa dan kondisi kronis bisa terus memburuk seiring waktu


Manfaat dan Kandungan Ikan Belida yang Kini di Ambang Kepunahan

22 Desember 2023

Ikan Belida dalam akuarium di restoran River Side kawasan Benteng Kuto Besak, Palembang, Selasa, 22 Januari 2019 (TEMPO/ Bram Setiawan)
Manfaat dan Kandungan Ikan Belida yang Kini di Ambang Kepunahan

Karena kandungannya yang bergizi tinggi, ikan belida banyak dicari orang karena banyak manfaatnya


Jarang Diketahui, Ini 6 Potensi Manfaat Mengonsumsi Daun Talas

5 Desember 2023

Ilustrasi daun talas. Pixabay
Jarang Diketahui, Ini 6 Potensi Manfaat Mengonsumsi Daun Talas

Tahukah Anda daun talas ternyata memiliki beragam potensi manfaat untuk kesehatan tubuh?


Penyebab Miopia dan Cara Mengatasinya

15 Oktober 2023

MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
Penyebab Miopia dan Cara Mengatasinya

Penyebab miopia atau rabun jauh adalah ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya. Bagaimana mengatasinya?


Pentingnya Jaga Kesehatan Mata untuk Cegah Rabun Jauh

15 Oktober 2023

MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
Pentingnya Jaga Kesehatan Mata untuk Cegah Rabun Jauh

Salah satu masalah kesehatan mata yang sering dihadapi adalah gangguan refraksi lensa mata, khususnya miopia atau rabun jauh.