Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Psikiater bagi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Korban Kekerasan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater di RSUD Tarakan Jakarta, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, meminta orang tua tak meremehkan atau mengabaikan dan membiarkan anak yang mengalami kekerasan. Menurutnya, anak yang mengalami kekerasan berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental di kemudian hari, bahkan juga bisa berdampak pada kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan kehidupan yang produktif.

"Kalau kita biarkan jangka panjang, tentunya ini akan berdampak pada kesehatan anak, baik fisik maupun mental  dan untuk relasi dia, anak bisa jadi punya trust issue saat dewasa," kata Zulvia pada diskusi daring yang digelar  RSUD Tarakan dalam rangka Hari Anak Nasional pada Selasa, 23 Juli 2024.

Ketahui jenis kekerasan
Ia menjelaskan orang tua juga perlu mengetahui banyak jenis kekerasan, yakni kekerasan fisik, seksual, emosional, dan penelantaran. "Karena itu, orang tua perlu mewaspadai apabila anak mengalami gejala kesehatan mental akibat kekerasan," pesan Zulvia.

Gejala gangguan kesehatan mental yang dapat dialami anak korban kekerasan di antaranya adalah kecemasan, depresi, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan masalah perilaku. "Kalau sudah seperti itu, cari tahu apa penyebabnya dan bawa konsultasi ke profesional sesegera mungkin," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, bila anak mengalami tindak kekerasan, orang tua bisa melakukan penanganan pertama. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengamankan anak dan memberi dukungan emosional. Zulvia menegaskan orang tua perlu menunjukkan empati dan jangan mengeluarkan perkataan yang menyalahkan anak. Kemudian, hindari menginterogasi anak dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya harus menceritakan pengalamannya berkali-kali.

Pilihan Editor: Tak hanya Korban, Pelaku Perundungan Juga Bisa Alami Depresi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

2 hari lalu

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang). Facebook
Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

Seorang taruna PIP Semarang mengaku mengalami kekerasan hingga kencing darah.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

2 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

3 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

5 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil saat mendatangi RSUD Tarakan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Jakarta, 31 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu tahapan yang harus dijalani oleh Paslon dalam Pilgub Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil ingin menyediakan Mobil Curhat untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Psikolog pun memberi pendapat.


Ridwan Kamil Tawarkan Aplikasi hingga Mobil Curhat untuk Warga Jakarta

5 hari lalu

Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, saat menghadiri peluncuran relawan Jalak Nasional di Jakarta Selatan, Ahad, 1 September 2024. [Tempo/Eka Yudha]
Ridwan Kamil Tawarkan Aplikasi hingga Mobil Curhat untuk Warga Jakarta

Ridwan Kamil menawarkan program aplikasi curhat hingga mobil curhat untuk warga Jakarta.


Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif.


Jangan Main-main Soal KDRT: Berikut Jenis, Sanksi, dan Hak-hak Korban

8 hari lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Shutterstock
Jangan Main-main Soal KDRT: Berikut Jenis, Sanksi, dan Hak-hak Korban

Apa saja jenis Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. Pelaku bisa kena sanksi pidana penjara 10-15 tahun.


Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

8 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

Ini enam hal desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) atas penanganan demonstrasi aparat yang eksesif.