TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu kita dengan duduk, baik itu di tempat kerja, di rumah, atau bahkan saat bepergian.
Meski terlihat sepele, duduk dalam waktu yang lama ternyata bisa menimbulkan masalah kesehatan. Bahkan salah satu bahaya jika terlalu lama duduk adalah risiko kanker.
Duduk terlalu lama tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan mental.
Dampak psikologis dari kebiasaan duduk yang lama yakni dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Lantas, apa saja akibat jika duduk terlalu lama? Berikut ulasannya dilansir dari Healthline.
Penyakit yang Timbul Akibat Duduk Terlalu Lama
1. Gangguan Metabolisme
Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk juga memiliki risiko 112 persen lebih tinggi untuk terkena diabetes.
Ketika duduk dalam waktu yang lama, otot-otot besar di tubuh, seperti otot-otot kaki dan punggung, menjadi tidak aktif.
Hal ini menyebabkan penurunan pembakaran kalori dan gangguan metabolisme lemak dan gula. Akibatnya, risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 meningkat.
2. Masalah Kardiovaskular
Studi menunjukkan bahwa duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan merusak jantung.
Duduk untuk waktu yang lama bisa menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat dan otot-otot membakar lebih sedikit lemak.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan asam lemak di dalam pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
3. Nyeri Punggung dan Leher
Postur duduk yang buruk dapat menyebabkan ketegangan pada tulang belakang dan leher. Duduk terlalu lama dalam posisi yang salah dapat menyebabkan tekanan berlebih pada cakram tulang belakang, yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, nyeri leher, dan masalah tulang belakang lainnya.
4. Gangguan Mental
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, duduk terlalu lama juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan penurunan suasana hati dan meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Aktivitas fisik diketahui dapat meningkatkan produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon "kebahagiaan". Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi produksi endorfin ini, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mental.
5. Risiko Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker endometrium.
Meskipun alasan pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori menyatakan bahwa peradangan yang meningkat dan gangguan metabolisme terkait dengan gaya hidup yang tidak aktif dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
6. Penggumpalan Darah
Duduk dalam waktu lama, terutama saat bepergian dengan pesawat atau mobil, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, atau yang dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT).
DVT adalah kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah dalam, biasanya di kaki. Jika gumpalan darah ini terlepas dan bergerak ke paru-paru, dapat menyebabkan emboli paru yang mengancam nyawa.
7. Kenaikan Berat Badan
Bergerak membuat otot-otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipase yang membantu memproses lemak dan gula yang dikonsumsi.
Tapi ketika menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk, pelepasan molekul-molekul ini berkurang, dan risiko mengalami penambahan berat badan meningkat, terutama pada bagian pinggul.
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Lama Duduk dan Bekerja Bikin Tubuh Kurang Gerak, Ini Akibatnya