TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang yang bekerja dalam posisi duduk lalai meluangkan waktu untuk menggerakkan badan agar tetap bugar. Dalam kondisi demikian, tubuh kemungkinan akan mengirimkan tanda-tanda sebagai peringatan kurang gerak.
Menurut laman Eating Well, dokter terapi fisik Lisa N. Folden DPT, pendiri Healthy Phit Physical Therapy & Wellness Consultants dan penulis buku Healthy Made Easy: The Ultimate Wellness Guide for Busy Moms, menyebut lima tanda tubuh kurang gerak pada siang hari.
Sembelit
Folden mengatakan duduk dan berbaring sepanjang hari bisa menyebabkan sisa makanan berhenti bergerak di saluran pencernaan. Kondisi demikian bisa mengakibatkan sembelit. Karena itu, sebaiknya sempatkan waktu di sela bekerja untuk berjalan-jalan atau melakukan peregangan beberapa kali agar pergerakan sisa makanan di saluran pencernaan lancar.
Otot tegang
Folden membandingkan otot dengan pita karet, yang semakin sering diregang dan digerakkan akan semakin fleksibel dan mengencang atau memendek ketika tidak digerakkan. Ketika otot terasa tidak nyaman, itu tandanya tubuh minta digerakkan. Folden menyarankan latihan peregangan beberapa menit tiga kali seminggu untuk mencegah ketegangan otot.
Sendi kaku
Sendi mengandung pelumas yang disebut cairan sinovial. Cairan ini membantu persendian bergerak tanpa rasa sakit. "Ketika jarang bergerak dan tidak sering berolahraga, produksi cairan itu melambat dan persendian mendeteksi itu," ucapFolden.
Kondisi demikian membuat persendian terasa seperti berderit di pagi hari. Karena itu, sebaiknya tambahkan jalan kaki ke dalam rutinitas dan pastikan tubuh selalu terhidrasi untuk membantu melancarkan aliran cairan sinovial.
Mudah lelah
Jika merasa lelah setelah menaiki tangga atau jalan-jalan di toko maka itu mengindikasikan Anda butuh lebih banyak latihan kardio. Folden mengatakan perasaan mudah lelah muncul karena paru-paru dan jantung tidak lagi terbiasa memompa dan bekerja pada kecepatan di atas tingkat aktivitas menetap.
"Jadi, mereka mengalami kelebihan beban ketika Anda melakukan aktivitas dengan tingkat lebih tinggi seperti berlari atau berjalan di bukit. Menjaga tubuh tetap aktif dan terkondisi adalah obat terbaik untuk jantung dan paru-paru yang lelah," paparnya.
Suasana hati buruk
Kurang olahraga bisa menjadi salah satu penyebab suasana hati memburuk. "Aktivitas fisik yang teratur menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon bahagia, yang juga dikenal sebagai endorfin," kata Folden.
Ia menambahkan, endorfin memicu perasaan sangat positif yang secara umum membuat orang merasa lebih tenang dan lebih bahagia.
Pilihan Editor: Kurang Bergerak dan Obesitas Tingkatkan Risiko Munculnya Batu Ginjal