TEMPO.CO, Jakarta - Bau kaki jelas mengganggu hidung sendiri dan juga orang lain. Alhasil, penderita pun sering malu membuka sepatu di tempat umum, seperti toko sepatu, masjid, atau rumah orang. Kondisi ini dikenal dengan istilah medis bromodosis dan bisa diatasi secara efektif dengan perawatan kaki dan sepatu yang tepat.
"Ada beberapa penyebab bau kaki, kebanyakan karena infeksi bakteri dan jamur," jelas juru bicara Royal College of Podiatry di Inggris, Emma McConnachie, kepada Express.
Baca juga:
Jamur bisa berasal dari sepatu yang tak terawat kebersihannya atau dari kaki itu sendiri. Berikut beberapa penyebab bau kaki.
Keringat
Ada sekitar 250 ribu kelenjar keringat di kaki bagian bawah atau terbanyak dari bagian tubuh mana pun. Keringat yang terperangkap di kaus kaki dan sepatu mengundang bakteri yang mendapatkan makanan dari sel-sel kulit mati dan minyak di kulit sehingga menimbulkan bau tak sedap.
"Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dicampur sabun dan keringkan dengan benar, termasuk sela-sela jari," saran McConnachie.
Alternatif lain, jangan gunakan sepatu yang sama selama 24-48 jam untuk membuatnya kering sempurna sebelum dipakai lagi untuk mengurangi timbunan bakteri.
Infeksi jamur
Salah satu penyebab umum yang disebut juga kaki atlet. Infeksi jamur disebabkan kontak antarkulit dan menyebabkan ruam merah yang gatal. Untuk mengatasinya dibutuhkan obat antijamur. Lebih baik lagi bila dikonsultasikan dulu ke dokter kulit.
Perubahan hormon
Biasanya dialami remaja di masa puber karena kelenjar keringat yang lebih aktif. Penyebabnya bukan hanya olahraga atau cuaca panas tapi juga emosi seperti rasa cemas dan gugup. Kehamilan juga bisa menyebabkan bau kaki karena lebih banyak darah yang dipompa ke seluruh tubuh dan menyebabkan temperatur tubuh naik.
Orang tua perlu menyediakan setidaknya dua pasang sepatu untuk satu anak dan ibu hamil dianjurkan memakai alas kaki yang lebih longgar agar kulit kaki bisa bernapas lebih lega, apalagi karena sering terjadi kaki bengkak di masa kehamilan.
Hiperhidrosis
Disebut juga keringat berlebihan. "Kondisi ini membuat Anda berkeringat lebih banyak dari rata-rata orang dan menyebabkan kulit lembap dan berbau," papar McConnachie.
Diabetes
Kaki bau bukan gejala diabetes tapi penderita berisiko lebih tinggi mengalaminya karena luka di kaki yang sulit sembuh.
Pilhan Editor: Haruskah Khawatir soal Edema dan Berapa Lama Bisa Sembuh?