TEMPO.CO, Jakarta - Sepsis disebut sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000), menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Gejala umum sepsis adalah demam, menggigil, denyut jantung cepat, kebingungan, napas tersengal, nyeri parah, dan kulit berkeringat. Demam tinggi, terutama pada yang berisiko tinggi terkena infeksi dan sedang sakit parah, harus segera mendapatkan bantuan medis.
"Kelelahan dan rasa lesu akibat infeksi bisa jadi gejala potensial pneumonia dan sepsis, bahkan tanpa gejala masalah paru-paru," kata Dr. Marc Siegel dari Pusat Medis Langone Universitas New York, kepada Fox News Digital.
Kapan perlu waspada?
Sepsis dapat terjadi dalam hitungan jam. Selena A. Gilles, pengajar di universitas yang sama, menjelaskan singkatan TIME agar orang mudah mengingat kapan harus memeriksakan diri.
T : Temperatur (lebih tinggi atau rendah dari normal).
I : Infeksi (kenali tanda dan gejala).
M : Menurunnya mental (kebingungan, mengantuk, sulit bangun).
E : Ekstrem atau sakit parah (nyeri parah, rasa tak nyaman, napas tersengal).
"Sepsis bisa membunuh dalam 90 detik, lebih cepat dari kombinasi kecanduan obat, kanker payudara, kanker prostat, dan stroke," jelasnya.
Banyak orang yang salah kaprah dan menyebut sepsis adalah infeksi. Padahal kondisi ini bisa terjadi setelah terserang infeksi, apakah itu karena luka sayat atau tergores, operasi atau cabut gigi, atau bahkan karena bakteri, jamur, atau parasit.
Mitos umum lain adalah sepsis hanya terjadi pada yang dirawat di rumah sakit atau baru selesai dirawat. Kebanyakan kasus sepsis (sekitar 87 persen) sudah terjadi sebelum pasien ke rumah sakit, kata Gilles.
"Infeksi umum di masyarakat, seperti infeksi saluran kencing, pneumonia, dan bahkan luka gores atau cakar bisa menyebabkan sepsis bila tidak diobati dengan benar," tuturnya.
Pilihan Editor: Bisa Mengancam Nyawa, Kenali Gejala Sepsis dan Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami