Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos Pneumonia dan Paru-paru Basah karena Mandi Malam, Cek Faktanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPneumonia merupakan radang atau infeksi pada jaringan paru. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan pneumonia dan kondisi yang kerap disebut paru-paru basah dapat disebabkan mandi malam hari hanya mitos.

"Penyebab pneumonia dan juga paru-paru basah bukan mandi malam atau kena semprot kipas angin. Ini adalah mitos belaka," katanya, Kamis, 12 September 2024.

Pneumonia dapat disebabkan bakteri seperti pneumokokus, streptokokus, dan lainnya, atau oleh virus, misalnya COVID-19 dan mungkin juga virus-virus lain. Pneumonia juga kadang-kadang disebabkan parasit. Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung penyebab infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi orang yang terkena. Gejala ringan sering mirip pilek atau flu tetapi berlangsung lebih lama. 

Gejala dan tanda yang umumnya terkait pneumonia meliputi nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada lansia 65 tahun ke atas), batuk yang dapat menghasilkan dahak, kelelahan, demam, berkeringat dan menggigil, suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada lansia dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah), mual, muntah atau diare, kesulitan bernapas, dan kehilangan nafsu makan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah kaprah paru-paru basah
Sementara itu, paru-paru basah sebenarnya bukan istilah kedokteran. Tjandra mengatakan kondisi yang dimaksud sebenarnya adalah penyakit efusi pleura.

"Sebenarnya cairannya bukan berada di dalam paru tetapi dalam selaput di sekitar paru, tepatnya antara selaput yang membungkus paru (pleura viseralis) dan selaput yang melapisi bagian dalam dinding dada (pleura parietalis)," papar Tjandra,

Menurutnya, sedikitnya ada tiga penyebab terbentuknya cairan, yaitu karena infeksi, misalnya, tuberkulosis (TB), atau radang lain karena kanker, dan terjadi gangguan keseimbangan protein dalam tubuh.

Pilihan Editor: Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

9 hari lalu

Paus Fransiskus disambut oleh Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso setelah mendarat di Bandara Internasional Port Moresby Jackson, di Port Moresby, Papua Nugini, 6 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapan
Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

9 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

13 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Ilustrasi mandi berendam. Freepik.com/Lifeforstock
Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

Fakta klinis di balik pernyataan bahwa mandi malam menyebabkan rematik


Eks CEO Youtube Susan Wojcicki Meninggal Akibat Kanker Paru, Ini Penyebab dan Gejala nya

32 hari lalu

Susan Wojcicki umumkan mengundurkan diri sebagai CEO Youtube pada Kamis, 16 Februari 2023. Foto: Instagram/@susanwojcicki
Eks CEO Youtube Susan Wojcicki Meninggal Akibat Kanker Paru, Ini Penyebab dan Gejala nya

Susan Wojcicki eks CEO YouTube dan eksekutif Google meninggal di usia 56 tahun setelah dua tahun berjuang melawan kanker paru-paru.


Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

6 Juli 2024

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

Kanker paru bisa dicegah lewat perubahan gaya hidup dan deteksi dini. Selain itu ada juga pemeriksaan medis sebagai langkah pencegahan.


Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

14 Juni 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

Penyakit pneumonia tetap menempati urutan pertama sebagai penyakit yang paling banyak dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah


Kualitas Udara Jakarta Sedang Buruk, Ini Pesan Praktisi Kesehatan

7 Juni 2024

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Kualitas Udara Jakarta Sedang Buruk, Ini Pesan Praktisi Kesehatan

Dokter meminta masyarakat, terutama yang tinggal dan beraktivitas di DKI Jakarta, untuk tidak abai menjaga diri saat kualitas udara Jakarta buruk.


Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

19 Mei 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

29 April 2024

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.