TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis mata Gisela H. Anissa, menjelaskan mata kanan dan kiri merah berbarengan pada anak biasanya karena alergi, bukan disebabkan virus atau bakteri.
"Anaknya mengeluh gatal, tidak terlalu merah, tidak terlalu belekan, seringnya terjadi pada kedua mata. Kanan dan kiri mata merah dan gatal. Kita boleh curiga anak alergi," ujarnya di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Baca juga:
Menurut Gisela, ada banyak penyebab alergi di lingkungan yang dapat menyebabkan mata memerah, antara lain debu, tungau, atau kutu. Karena itu, bagi yang mengalami alergi sebaiknya segera mencari penyebab demi mencegah penyakit mata merah berulang di kemudian hari.
"Obat tidak akan membuat masalah hilang karena kalau masih terpapar sumber alergi dia akan kambuh lagi di kemudian hari," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang DKI Jakarta itu.
Selain alergi, penyebab tersering mata merah yakni infeksi virus. Adapun virus ini sama dengan penyebab flu. Biasanya kondisi mata merah terjadi sebelum serangan batuk atau pilek atau usai batuk dan pilek sembuh. Gejala lain yakni sakit tenggorokan dan demam.
Penyebab lain mata merah yakni infeksi bakteri. Untuk membedakan mata merah akibat virus atau bakteri umumnya terlihat dari kotoran yang dihasilkan oleh kelenjar air mata yang bercampur debu, minyak, lendir, dan sel-sel kulit mati (belek).
"Kalau bakteri beleknya kuning, lengket, di pinggir kelir agak kekuningan, kelopak susah dibuka. Sedangkan disebabkan virus beleknya warnanya putih," ujar Gisela.
Gisela mengatakan mata merah yang disebabkan virus biasanya akan pulih sendiri. Tetapi dokter umumnya memberikan air mata tetes buatan pada pasien untuk membilas virus agar cepat hilang dari permukaan mata. Sedangkan bila akibat bakteri bisa diberikan tetes mata mengandung antibiotik.
Perhatikan warna kotoran
Mata merah merupakan salah satu penyakit mata tersering pada bayi dan balita dan merupakan peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata atau lapisan konjungtiva. Pasien biasanya mengeluh kelopak mata bengkak dan sulit dibuka karena belekan atau cairan agak kental berwarna putih kekuningan.
"Selama tidur, cairan menumpuk di kelopak mata. Jadi saat bangun tidur kelopak susah dibuka. Bayi dan balita matanya agak turun, bengkak, keluar air terus, suka dikucek karena gatal, belekan warna putih atau kuning," papar Gisela.
Dia mengingatkan tindakan paling penting ketika pertama kali menemukan kasus anak terkena mata merah yakni meminta dia menjaga kebersihan tangannya. Khusus bayi dan balita maka orang tua yang harus menjaga kebersihan tangan anak. Lalu, apabila baru satu mata yang merah maka ajarkan anak membersihkan cairan kuning di matanya menggunakan tisu, setelahnya buang tisu di tempat sampah.
"Tisunya langsung dibuang. Jangan dipakai bersihkan mata satunya karena virus atau bakteri menular. Setelah itu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun," pesannya.
Hal lain yakni tidak meneteskan apapun selain obat pada mata, termasuk rendaman air daun tertentu, misalnya sirih atau telang. "Rendaman air daun sirih, bunga telang, tidak kita sarankan. Kita tidak tahu rendaman air daun itu ada apanya, bakteri atau malah jamur," ujar dokter di Rumah Sakit Universitas Indonesia Depok itu.
Pilihan Editor: Pakar Sebut Makanan yang Dibutuhkan untuk Kesehatan Mata Anak