Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Kopi Bisa Membantu Sebagian Orang Mudah Tidur? Ini Penjelasannya

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi kopi instan. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Ilustrasi kopi instan. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berniat untuk tidak tidur atau memerlukan fokus agar dapat terjaga semalaman. Namun, pakar tidur dari Panda London yakni Max Kirsten mengungkapkan ada kelompok orang yang justru minum kopi sebelum mereka tertidur.

Siapa saja orang tersebut? 

Sebagaimana yang diketahui, kopi merupakan salah satu minuman paling populer di seluruh dunia dengan penggemar dari berbagai kalangan terutama anak muda, pelajar, dan pekerja. Kopi terkenal akan kandungan kafein yang tinggi, stimulan sistem saraf pusat yang dikenal karena kemampuannya untuk melawan kelelahan dan meningkatkan tingkat energi. 

Hal ini karena kafein memblokir reseptor neurotransmitter yang disebut adenosin, dan ini meningkatkan kadar neurotransmitter lain di otak  yang mengatur tingkat energi, termasuk dopamin, dikutip dari laman Healthline. Oleh karena itu, kebanyakan orang-orang mengonsumsi kopi di malam hari ketika mereka membutuhkan tenaga ekstra agar tidak mudah terlelap. 

Namun menurut Max Kirsten, kopi justru dapat membantu sebagian orang tertidur, alih-alih membuat mereka terjaga di malam hari. Dikutip dari laman Tom's Guide, Berikut adalah orang-orang tersebut. 

1. Orang-orang yang menemukan kenyamanan dalam secangkir kopi setiap hari 
Bagi sebagaian orang yang merasa bahwa cara terbaik untuk bersantai adalah dengan secangkir kopi, maka minuman ini seharusnya tidak hanya disediakan di waktu istirahat saja. 

Kirsten menyebut bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam kopi memiliki efek relaksasi, sementara ritual minum secangkir kopi setiap hari dapat memberikan ketenangan bagi orang lain. "Tindakan minum kopi dapat memberikan efek menenangkan secara psikologis karena rutinitas yang menenangkan dan kehangatan yang diasosiasikan dengan minuman tersebut," jelas pelatih tidur yang telah meraih penghargaan ini.

"Bagi sebagian orang, rutinitas ini dapat memberi sinyal pada tubuh bahwa inilah saatnya untuk bersantai dan beristirahat, menciptakan rasa nyaman dan aman yang mendorong tidur," tambahnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Orang dengan toleransi tinggi terhadap kafein

Bagi beberapa orang, kopi dapat memberikan dampak yang sangat besar pada tidur mereka, yang membuat mereka merasa terjaga dan berenergi. Faktanya, sering kali disarankan untuk berhenti mengonsumsi kafein setelah jam 12 siang untuk menjaga kebersihan tidur yang baik. 

Sebagian orang lainnya, kata Kirsten, sering kali tidak terpengaruh oleh efek stimulan kafein dan tidak merasa sulit untuk tertidur setelah meminumnya. "Variasi individu dalam metabolisme dan kepekaan terhadap kafein berarti bahwa sementara beberapa orang tetap terjaga oleh kopi, orang lain mungkin memetabolisme dengan cukup cepat sehingga tidak mengganggu siklus tidur mereka," ujarnya. 

3. Penderita ADHD
Selain dua kelompok tadi, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ADHD memiliki kadar dopamin yang lebih rendah (zat kimia alami dalam otak yang membantu untuk merasa termotivasi) daripada mereka yang tidak memiliki ADHD, yang dapat menyebabkan kegelisahan mental dan kesulitan untuk berkonsentrasi dan tetap termotivasi. 

Kafein dalam kopi meningkatkan kadar dopamin pada mereka yang menderita ADHD, membuat kadar dopamin menjadi lebih seimbang. Keseimbangan ini, kata Kirsten, dapat membuat mereka yang memiliki ADHD merasa lebih rileks.

"Kafein secara paradoks dapat memberikan efek menenangkan bagi penderita ADHD dengan membantu mereka memfokuskan pikiran dan mengurangi kegelisahan mental," jelas pakar tidur ini. "Hal ini dapat memudahkan proses tertidur."

HEALTHLINE | TOM'S GUIDE
Pilihan editor: Minum Kopi Lebih dari Batas Wajar Berdampak Buruk Buat Organ Ginjal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Minum Kopi Lebih dari Batas Wajar: Berdampak Buruk Buat Organ Ginjal

2 hari lalu

Ilustrasi urin. Shutterstock
Minum Kopi Lebih dari Batas Wajar: Berdampak Buruk Buat Organ Ginjal

Terlalu banyak minum kopi yang tinggi kafein ini ternyata juga berpengaruh pada sistem ekskresi yang melibatkan ginjal hingga warna urine dalam tubuh.


Ratu Camilla Ungkap Raja Charles Sering Bekerja hingga Larut Malam, Psikolog Ingatkan Dampaknya

4 hari lalu

Raja Inggris Charles III (tengah) bersama Wakil Perdana Menteri Angela Rayner, bergabung dalam diskusi dengan Unit Pengurangan Kekerasan Skotlandia di Ayrshire, Glasgow dan di seluruh Inggris, di Dumfries House di Cumnock, Ayrshire, Skotlandia, 20 September 2024. Dumfries House adalah markas besar The King's Foundation, sebuah badan amal yang didirikan oleh Raja sebagai Pangeran Wales pada tahun 1990. REUTERS/Jane Barlow/Pool
Ratu Camilla Ungkap Raja Charles Sering Bekerja hingga Larut Malam, Psikolog Ingatkan Dampaknya

Bekerja hingga larut malam seperti Raja Charles berisiko bagi kesehatan, terutama gangguan tidur yang bisa mempengaruhi otak.


Berapa Gelas Kopi Sehari yang Aman Bagi Kesehatan? Ini Batasnya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Berapa Gelas Kopi Sehari yang Aman Bagi Kesehatan? Ini Batasnya

Berapa gelas kopi sehari yang aman bagi kesehatan? Berikut ini batasannya, yakni kurang dari 500 miligram per hari.


10 Orang yang Sebaiknya Menghindari Minum Kopi

15 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
10 Orang yang Sebaiknya Menghindari Minum Kopi

Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, ada juga efek samping negatif bagi beberapa kelompok orang. Siapa saja mereka?


Kapan Waktu Minum Kopi yang Tepat? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Kapan Waktu Minum Kopi yang Tepat? Ini Penjelasannya

Kapan waktu minum kopi yang tepat? Berikut ini rekomendasi waktu terbaik untuk minum kopi agar tidak mengganggu kesehatan.


7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Ini 5 Kopi Terbaik dari Indonesia

23 hari lalu

Kebun kopi Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat, jadi destinasi wisata  baru di lereng gunung. Dok.Istimewa
7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Ini 5 Kopi Terbaik dari Indonesia

Indonesia memiliki beragam jenis kopi terbaik yang mendunia, berikut 5 di antaranya, termasuk Kopi Sumedang yang dirayakan setiap 7 Oktober.


Dokter Ingatkan 2 Masalah yang Tak Boleh Diabaikan saat Tidur

24 hari lalu

Mendengkur
Dokter Ingatkan 2 Masalah yang Tak Boleh Diabaikan saat Tidur

Dokter menyebut sleep apnea obstruktif sebagai penyebab terbesar buruknya kualitas tidur. Jadi, jangan abaikan dua masalah ini saat tidur.


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

25 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

33 hari lalu

ilustrasi tes darah (Pixabay.com)
Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

Orang diminta tak minum kopi dan teh sebelum menjalani tes darah di laboratorium namun tetap boleh minum air putih karena tak mempengaruhi hasil.


Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

34 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

Dokter meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker, termasuk kopi yang disebut mencegah kematian karena kanker.