TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berniat untuk tidak tidur atau memerlukan fokus agar dapat terjaga semalaman. Namun, pakar tidur dari Panda London yakni Max Kirsten mengungkapkan ada kelompok orang yang justru minum kopi sebelum mereka tertidur.
Siapa saja orang tersebut?
Sebagaimana yang diketahui, kopi merupakan salah satu minuman paling populer di seluruh dunia dengan penggemar dari berbagai kalangan terutama anak muda, pelajar, dan pekerja. Kopi terkenal akan kandungan kafein yang tinggi, stimulan sistem saraf pusat yang dikenal karena kemampuannya untuk melawan kelelahan dan meningkatkan tingkat energi.
Hal ini karena kafein memblokir reseptor neurotransmitter yang disebut adenosin, dan ini meningkatkan kadar neurotransmitter lain di otak yang mengatur tingkat energi, termasuk dopamin, dikutip dari laman Healthline. Oleh karena itu, kebanyakan orang-orang mengonsumsi kopi di malam hari ketika mereka membutuhkan tenaga ekstra agar tidak mudah terlelap.
Namun menurut Max Kirsten, kopi justru dapat membantu sebagian orang tertidur, alih-alih membuat mereka terjaga di malam hari. Dikutip dari laman Tom's Guide, Berikut adalah orang-orang tersebut.
1. Orang-orang yang menemukan kenyamanan dalam secangkir kopi setiap hari
Bagi sebagaian orang yang merasa bahwa cara terbaik untuk bersantai adalah dengan secangkir kopi, maka minuman ini seharusnya tidak hanya disediakan di waktu istirahat saja.
Kirsten menyebut bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam kopi memiliki efek relaksasi, sementara ritual minum secangkir kopi setiap hari dapat memberikan ketenangan bagi orang lain. "Tindakan minum kopi dapat memberikan efek menenangkan secara psikologis karena rutinitas yang menenangkan dan kehangatan yang diasosiasikan dengan minuman tersebut," jelas pelatih tidur yang telah meraih penghargaan ini.
"Bagi sebagian orang, rutinitas ini dapat memberi sinyal pada tubuh bahwa inilah saatnya untuk bersantai dan beristirahat, menciptakan rasa nyaman dan aman yang mendorong tidur," tambahnya.
2. Orang dengan toleransi tinggi terhadap kafein
Bagi beberapa orang, kopi dapat memberikan dampak yang sangat besar pada tidur mereka, yang membuat mereka merasa terjaga dan berenergi. Faktanya, sering kali disarankan untuk berhenti mengonsumsi kafein setelah jam 12 siang untuk menjaga kebersihan tidur yang baik.
Sebagian orang lainnya, kata Kirsten, sering kali tidak terpengaruh oleh efek stimulan kafein dan tidak merasa sulit untuk tertidur setelah meminumnya. "Variasi individu dalam metabolisme dan kepekaan terhadap kafein berarti bahwa sementara beberapa orang tetap terjaga oleh kopi, orang lain mungkin memetabolisme dengan cukup cepat sehingga tidak mengganggu siklus tidur mereka," ujarnya.
3. Penderita ADHD
Selain dua kelompok tadi, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ADHD memiliki kadar dopamin yang lebih rendah (zat kimia alami dalam otak yang membantu untuk merasa termotivasi) daripada mereka yang tidak memiliki ADHD, yang dapat menyebabkan kegelisahan mental dan kesulitan untuk berkonsentrasi dan tetap termotivasi.
Kafein dalam kopi meningkatkan kadar dopamin pada mereka yang menderita ADHD, membuat kadar dopamin menjadi lebih seimbang. Keseimbangan ini, kata Kirsten, dapat membuat mereka yang memiliki ADHD merasa lebih rileks.
"Kafein secara paradoks dapat memberikan efek menenangkan bagi penderita ADHD dengan membantu mereka memfokuskan pikiran dan mengurangi kegelisahan mental," jelas pakar tidur ini. "Hal ini dapat memudahkan proses tertidur."
HEALTHLINE | TOM'S GUIDE
Pilihan editor: Minum Kopi Lebih dari Batas Wajar Berdampak Buruk Buat Organ Ginjal