Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmatnya Memancing  

image-gnews
TEMPO/Arie Basuki
TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebulan sekali, Sandi Tjandra bersama tujuh rekannya pergi ke daerah Binuangeun di Pandeglang, Jawa Barat. Mereka berangkat dari Jakarta pada Sabtu pagi dan bertolak kembali keesokan harinya. Sandi dan rekan-rekan biasa menyawer biaya untuk menyewa sebuah kapal beserta tiga awak. Harganya berkisar Rp 4-5 juta untuk perjalanan akhir pekan. Lima hingga enam jam kemudian, rombongan tiba di tempat tujuan. 

Mereka bukan sedang jalan-jalan di akhir pekan. Begitu sampai di tempat tujuan, mereka mengeluarkan peralatan utamanya: pancing dan umpan! “Setengah jam kemudian, biasanya sudah dapat ikan,” ujar pria ini. 

Sambil menunggu ikan-ikan menyambar umpan, semua orang di atas kapal asyik bercengkerama. Ini terjadi sepanjang malam hingga menjelang pagi. Uniknya, topik pembicaraan melulu soal memancing. “Kalau orang yang enggak suka mancing ikut, pasti mabok dia,” kata Sandi sambil terbahak. 

Berbagai jenis ikan bisa mereka hela dari laut. Sebut saja kerapu, tongkol, atau pelagis. Apa pun jenis ikan yang diperoleh, kata Sandi, “Kenikmatan memancing adalah saat entakan pertama menarik alat pancing.” Dan yang penting, memancing dapat menghilangkan stres dan kepenatan di kantor. 

Bukan berarti ini kegiatan sekadar ongkang-ongkang kaki sambil menunggu umpan disantap (strike). Menurut Slamet Supriyanto, koordinator show room Dunia Pancing sekaligus anggota Forum Komunitas Pancing IFT Fishing, ada banyak teknik memancing. “Teknik-teknik ini disesuaikan dengan karakter lokasi pemancingan dan jenis ikan di sana,” dia menjelaskan. 

Memancing di air asin (laut) dan air tawar (danau, empang, atau sungai), punya teknik dan alat berbeda. Di antaranya, bottom fish. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan ikan-ikan berbobot lebih dari 10 kilogram yang tinggal di dasar laut. Teknik lain adalah trolling, yakni memancing di atas kapal yang tengah melaju kencang. Tujuannya mendapatkan ikan-ikan yang tengah beterbangan di permukaan laut. 

Soal peralatan memancing juga perlu diperhatikan. Memakai alat di tempat yang salah sama dengan mengenakan gaun tidur ke pesta. Jangan gunakan peralatan memancing di danau untuk memancing di tengah laut. “Silakan saja kalau Anda tidak malu,” Slamet menceletuk. 

Dia mencontohkan, ketika ingin memancing di kolam pemancingan, kita bisa menggunakan tongkat pancing, roda pemutar, dan senar yang harganya mencapai Rp 1 juta. Karena biasa di kolam air tawar, Anda bisa memancing ikan mas, gurami, atau mujair yang beratnya tak lebih dari 5 kilogram. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi jangan harap bisa menggunakan jenis alat pancing tadi untuk memancing di laut lepas. Bayangkan saja, Anda perlu alat pancing berat dan lengkap untuk bisa menghela ikan seberat paus atau hiu. Jadi ada baiknya kita menyiapkan peralatan canggih untuk keperluan ini. 

Slamet, yang pernah menjalani pendidikan khusus memancing di Singapura, menyarankan barang siapa yang ingin memancing di tengah laut perlu membeli tongkat pancing seharga Rp 9 juta, roda atau rel seharga Rp 12 juta, dan senar seharga Rp 800 ribu sepanjang 300 meter. “Tapi ini enggak jadi patokan. Banyak produk berkualitas bagus bisa diperoleh dengan harga lebih murah,” ujarnya. 

DIAH AYU CANDRANINGRUM

Tidak punya teman mancing? Klik kedua situs ini:

- www.fishyforum.com

- www.iftfishing.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.