Meski begitu, ia mengagumi ibu kota Indonesia ini. Tom mengatakan Jakarta adalah sebuah keindahan kota dengan begitu banyak hal yang bisa ditawarkan. Ia terkejut oleh penampakan Jakarta yang berkembang dan berubah. "Mengesankan," kata lelaki bergelar bachelor of arts alias sarjana Manajemen Perhotelan dan Restoran Universitas Cornell, Amerika Serikat, ini tak bermaksud basa-basi.
Tom menyukai Asia. Dia rela mengembara dari New York ke Singapura demi tantangan menjadi CEO Marina Bay Sands, Agustus 2009. Menjadi CEO Marina adalah mimpinya. Apalagi resor seluas 15,5 hektare ini akan menjadi ikon baru, baik di Singapura maupun di Asia. Bagi pria paruh baya ini, Marina dengan ribuan pegawai dan menjadi pemimpin mereka adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Saat ini perusahaannya berencana meluncur untuk tahap pertama pembangunan pada akhir April 2010. Ini meliputi 950-1.000 kamar hotel, sebagian pusat belanja, kasino, Sands Expo dan convention center, serta restoran. Sementara itu, Sands Sky Park dengan panjang 340 meter dibuka musim panas nanti. Adapun lain-lainnya, seperti museum dan teater, akan dibuka akhir tahun mendatang.
Menurut Tom, Marina Bay Sands adalah tempat unik yang belum ada di dunia. Dengan arsitektur terbaik di Asia, "Tiga menaranya sangat ikonik," Tom mengklaim. Dia menyebutnya sebagai arsitektur gaya transisi dari tradisional ke kontemporer.
Dukungan paviliun kristal yang mengambang di resor tepi pantai pun sangat megah. Di dalamnya berjejer klub malam kelas dunia yang menjadi hit di antara anak dugem lokal dan internasional. Marina, diyakini oleh Tom, akan memberi energi pada hiburan dan kehidupan malam Singapura.
Dari data, Tom memaparkan, lebih dari 1 juta wisatawan Indonesia mengunjungi Singapura tiap tahunnya. Baginya, angka itu adalah prospek untuk Marina. Ia percaya masyarakat Indonesia pasti doyan belanja merek-merek mewah dan makanan hasil racikan koki terkenal. "Pengunjung Indonesia adalah prioritas bagi kami," ia berjanji.
"Saya sangat suka BlackBerry. Sangat sederhana untuk digunakan dan sangat fungsional. Saya berharap laptop saya kecil seperti BB," ia bergurau.
Beberapa tahun yang lalu Tom juga pernah menjabat President dan CEO Lodgian Inc, perusahaan yang mengoperasikan 110 hotel di Amerika dan Kanada.