Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thomas Arasi: Menjadi CEO adalah Mimpi  

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan
thomas arasiTEMPO Interaktif, Jakarta - Sosoknya seperti seorang mafia dari Negeri Pizza. Tubuh tinggi besarnya ber-tuxedo lengkap, dengan rambut klimis hitam mengkilap. Suaranya "ngebas", dan rasanya sulit mencuri senyumnya, walau sedikit. Untungnya, dia, Thomas Arasi, Chief Executive Officer (CEO) Marina Bay Sands--resor integrasi terbaru di Singapura--terkekeh saat berguyon soal Jakarta.

"Orang Jakarta saling menyapa dengan klakson, seperti mengucapkan selamat pagi," candanya saat ditemui Kamis pekan lalu di Balai Kartini, Jakarta.
Tom--sapaannya--pernah ke Jakarta 12 tahun silam, untuk pertama kali. Saat itu ia masih menjabat Global Brand Manager di Crown Plaza Hotels and Resort. Tom melihat Jakarta sedikit berbeda dengan Singapura. "Kota ini saya rasa sama dengan kota di India," ujarnya.

Meski begitu, ia mengagumi ibu kota Indonesia ini. Tom mengatakan Jakarta adalah sebuah keindahan kota dengan begitu banyak hal yang bisa ditawarkan. Ia terkejut oleh penampakan Jakarta yang berkembang dan berubah. "Mengesankan," kata lelaki bergelar bachelor of arts alias sarjana Manajemen Perhotelan dan Restoran Universitas Cornell, Amerika Serikat, ini tak bermaksud basa-basi.

Tom menyukai Asia. Dia rela mengembara dari New York ke Singapura demi tantangan menjadi CEO Marina Bay Sands, Agustus 2009. Menjadi CEO Marina adalah mimpinya. Apalagi resor seluas 15,5 hektare ini akan menjadi ikon baru, baik di Singapura maupun di Asia. Bagi pria paruh baya ini, Marina dengan ribuan pegawai dan menjadi pemimpin mereka adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Saat ini perusahaannya berencana meluncur untuk tahap pertama pembangunan pada akhir April 2010. Ini meliputi 950-1.000 kamar hotel, sebagian pusat belanja, kasino, Sands Expo dan convention center, serta restoran. Sementara itu, Sands Sky Park dengan panjang 340 meter dibuka musim panas nanti. Adapun lain-lainnya, seperti museum dan teater, akan dibuka akhir tahun mendatang.

Menurut Tom, Marina Bay Sands adalah tempat unik yang belum ada di dunia. Dengan arsitektur terbaik di Asia, "Tiga menaranya sangat ikonik," Tom mengklaim. Dia menyebutnya sebagai arsitektur gaya transisi dari tradisional ke kontemporer.
Lihat saja fasilitas The Lion King Theatre, sebuah restoran kelas dunia dan klub malam. Lalu ditambah Sands Sky Park di bagian atas menara hotel. Di situ, tamu bisa bersantap dengan menikmati pemandangan Singapura dari langit dan laut.

Dukungan paviliun kristal yang mengambang di resor tepi pantai pun sangat megah. Di dalamnya berjejer klub malam kelas dunia yang menjadi hit di antara anak dugem lokal dan internasional. Marina, diyakini oleh Tom, akan memberi energi pada hiburan dan kehidupan malam Singapura.

Dari data, Tom memaparkan, lebih dari 1 juta wisatawan Indonesia mengunjungi Singapura tiap tahunnya. Baginya, angka itu adalah prospek untuk Marina. Ia percaya masyarakat Indonesia pasti doyan belanja merek-merek mewah dan makanan hasil racikan koki terkenal. "Pengunjung Indonesia adalah prioritas bagi kami," ia berjanji.
Demi menggapai tujuannya, Tom sampai melupakan hobi berenangnya. Ia mengaku terus berfokus pada pekerjaannya sebagai CEO. Hiburannya kini cuma BBM-an (BlackBerry Messenger) dengan rekan, sekadar untuk mengetahui apa yang terjadi setiap menit. Namun diam-diam dia memang pecandu berat teknologi si Berry Hitam.

"Saya sangat suka BlackBerry. Sangat sederhana untuk digunakan dan sangat fungsional. Saya berharap laptop saya kecil seperti BB," ia bergurau.

Di kancah dunia perhotelan dan pembangunan proyek perumahan, Tom berpengalaman lebih dari dua dekade. Sebelum mengepalai Marina Bay Sands, ia memimpin unit bisnis internasional untuk Bass Hotels dan Resort, yang memiliki hubungan bisnis dengan InterContinental Hotels.

Beberapa tahun yang lalu Tom juga pernah menjabat President dan CEO Lodgian Inc, perusahaan yang mengoperasikan 110 hotel di Amerika dan Kanada. 

HERU TRIYONO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Susi Belajar Manajemen dari Jami, Pembantu di Rumahnya

9 September 2017

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tempo/Hendartyo Hanggi
Menteri Susi Belajar Manajemen dari Jami, Pembantu di Rumahnya

Menteri Susi mengatakan belajar manajemen praktis dari pembantunya di rumah.


Teknik Dekorasi Khusus untuk Kantor Profesional

18 Januari 2016

State Floor Room: Kamar mewah di lantai pertama ini telah digunakan untuk menyambut pejabat dan pemimpin duni yang tak terhitung lagi jumlahnya selama bertahun-tahun. Dailymail.co.uk
Teknik Dekorasi Khusus untuk Kantor Profesional

agar terlihat profesional dan nyaman, interior kantor perlu di desain secara khusus


FHM Terbitkan Edisi Perpisahan 'Last Ever Issue 1985-2016'  

8 Januari 2016

Keegan menjadi sampul FHM pada Januari 2011, dan terpilih menjadi urutan 30 dan 26 dalam polling 100 FHM Sexiest Women tahun 2010 dan 2011. Ia terus terpilih dalam daftar ini hingga akhirnya menempati urutan teratas di tahun 2015. Instagram.com
FHM Terbitkan Edisi Perpisahan 'Last Ever Issue 1985-2016'  

Ini adalah akhir dari sebuah era dan menjadi bagian dari edisi terakhir sebelum FHM mengambil tempatnya di rak besar.


Luna Maya dan Ussy Jual Koleksi Lewat Online, Ayo Intip...

26 November 2015

Suster Rachel Denton berinteraksi dengan dunia luar lewat akun facebook miliknya di rumahnya di St Cuthbert Hermitage, Lincolnshire, Inggris, 24 Agustus 2015. Suster Denton juga berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. REUTERS/Neil Hall
Luna Maya dan Ussy Jual Koleksi Lewat Online, Ayo Intip...

Pusat perbelanaan online Blibli.com menggandeng tiga perancang lokal, Billy Tjong, artis Luna Maya dan Ussy Sulistiawaty.


Produksi Kain Troso Kena Dampak Pelemahan Rupiah

4 September 2015

Model mengenakan busana Poppy Dharsono di Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre, Jakarta, (23/2). Koleksi Poppy bertemakan Ikat Troso In Colour mengangkat keindahan kain tenun ikat troso dari Jepara. TEMPO/Nurdiansah
Produksi Kain Troso Kena Dampak Pelemahan Rupiah

Produksi kain troso khas Jepara, Jawa Tengah, terimbas penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah karena bahan bakunya dari India.


Kemenag Sultra Gelar Orientasi Manajemen Pengelola Masjid

13 Agustus 2015

Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Indonesia. Ini merupakan masjid yang dianggap sebagai simbol Aceh, khususnya sejak kejadian bencana tsunami tahun 2004. Desain masjid ini dipengaruhi gaya khas Belanda dan India Moghul, tak lepas, pengaruh lokal juga membuat desain masjid ini terlihat menarik. Yahoo.com
Kemenag Sultra Gelar Orientasi Manajemen Pengelola Masjid

Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan atau Orientasi Peningkatan Manajemen Pengelola Pengurus Masjid se-Sultra tahun 2015.


Yeane Keet, Srikandi Industri Elektronik  

19 Agustus 2009

TEMPO/Adri Irianto
Yeane Keet, Srikandi Industri Elektronik  

Berkat kemampuan Yeane, produknya bisa menembus pasar internasional.


Pengusaha UKM Kediri Tergerak Manajemen Modern

4 Juli 2007

Pengusaha UKM Kediri Tergerak Manajemen Modern

Para pengusaha UKM (usaha kecil dan menengah)di Kabupaten dan Kota Kediri, Jawa Timur merasa geraholeh seminar yang digelar Tempo bekerja sama dengan rokok Dji Sam Soe produksi PT HM Sampoerna Tbk.