TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah tim kolaborasi peneliti saraf dari Institute Teknologi California, Universitas Iowa, Universitas California Selatan, dan Universitas Otonomi Madrid telah memetakan struktur otak yang mempengaruhi kecerdasan secara umum.
Studi yang dipublikasikan pada 22 Februari dalam edisi awal Proceedings of the National Academy of Science itu menambah pengertian baru berkenaan dengan pertanyaan kontroversial: apa itu kecerdasan, dan bagaimana mengukurnya?
Tim riset yang terdiri dari Jan Gläscher, penulis karya tulis pertama di postdoctoral Caltech, dan Ralph Adolphs, yakni profesor biologi, dan profesor psikologo dan ilmu saraf di Bren. Tim ilmuan Caltech membentuk tim bersama peneliti di Universitas Iowa dan Universitas California Selatan untuk menguji seperangkat data yang unik dan besar yakni 241 luka otak dari pasien yang telah mengikuti tes IQ. Para peneliti telah memetakan lokasi luka di setiap otak pasien, dan menghubungkannya dengan skor IQ untuk menghasilkan peta yang terdiri dari bagian-bagian yang mempengaruhi kecerdasan.
"Kecerdasan umum sering dikaitkan sebagai faktor g dari Spearman, sebuah konsep yang diperdebatkan," kata Adolphs. "Tapi, ide dasarnya tidak dipersoalkan lagi, yakni rata-rata skor tiap-tiap orang yang berbeda saling berhubungan. Sebagian orang memiliki skor tinggi sedangkan yang lain mempunyai skor rendah. Jadi sangat jelas, pertanyaan selanjutnya yang akan diajukan adalah apakah kemampuan bergantung pada bagian otak tertentu."
Para peneliti menemukan, kecerdasan umum tidak hanya ditentukan dari satu bagian struktur, tapi juga ditentukan oleh jaringan-jaringan dari kedua sisi otak.
"Salah satu temuan utama yang menarik adalah adanya sistem yang terdistribusi. Beberapa bagian otak, dan hubungan di antaranya, adalah yang paling penting dalam kecerdasan umum," kata Gläscher.
"Penelitian ini menyingkirkan pengertian bahwa kecerdasan tidak bergantung pada satu area tertentu pada otak, tetapi kecerdasan berhubungan dengan keseluruhan fungsi otak," ujar Adolphs, menambahkan. "Tapi bukan itu yang kita temukan. Faktanya, bagian tertentu dan hubungan antar-otak yang kita temukan sejalan dengan teori hubungan kecerdasan yakni teori 'parieto-frontal integration theory.' Disebutkan bahwa kecerdasan umum tergantung pada kemampuan otak untuk mengintegrasikan, untuk menyatukan, macam-macam proses, seperti bekerjanya memori."
Para peneliti mengatakan penemuan ini akan membukakan pintu bagi penelitian selanjutnya tentang otak, kecerdasan, dan suasana seluruh interaksinya.
Penelitian di Caltech dibiayai oleh Institut Kesehatan Nasional, Simons Foundation, Deutsche Akademie der Naturforscher Leopoldina, dan Global Center of Excellence Grant dari pemerintah Jepang.
SCIENCEDAILY/AQIDA SWAMURTI