Sebuah penelitian yang diadakan Institute Biochemistry dan Molecular Biology I dari Universitas Heinrich-Heine, Düsseldorf, Jerman, membuktikan, mereka yang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari memiliki tingkat oksidan lebih tinggi.
Penelitian yang digelar tahun lalu tersebut menginvestigasi hubungan antara konsumsi buah-buahan dan sayuran, status plasma antioksidan mikronutrien, serta capaian kognitif pada kesehatan orang berumur 45 hingga 102 tahun.
Mereka yang mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari sebanyak 400 gram tubuhnya memiliki tingkat antioksidan lebih tinggi dibanding individu rata-rata. Sedangkan mereka yang mengkonsumsi buah dan sayuran lebih sedikit atau kurang dari 100 gram per hari menunjukkan tingkat kognitif yang lebih rendah.
Artis sinetron dan presenter, Ersa Mayori, telah membuktikan sendiri khasiat mengkonsumsi buah-buahan. Ia mengaku rajin makan buah-buahan sejak memiliki buah hati, yang kini masing-masing telah berusia 5,5 tahun dan 2 tahun.
"Setelah punya anak, timbul tanggung jawab lebih untuk menjaga kesehatan," katanya di sela acara peluncuran program Giant Bar Buavita, pekan lalu, di Senayan City, Jakarta. Ersa memang sangat suka mengkonsumsi buah pisang, jambu, dan mangga.
Setiap hari Ersa membawa bekal buah pisang di tasnya atau terkadang, supaya praktis, ia membeli jus buah kemasan yang diletakkannya di dalam mobil. Semenjak rajin makan buah, Ersa pun jadi jarang sakit dan kulitnya juga lebih segar, tidak kusam.
Dalam penelitian di Jerman itu disebutkan, telah diketahui ada asosiasi yang kuat antara konsumsi buah dan sayuran serta pertahanan tubuh antioksidan alami terhadap radikal bebas. Juga telah diketahui umum bahwa kurangnya kebiasaan mengkonsumsi nutrisi berserat meningkatkan risiko kerusakan kognitif.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Alzheimer's Disease edisi Agustus 2009 itu merekomendasikan bagi semua umur untuk meningkatkan nutrisi antara lain melalui buah-buahan dan sayur dengan mengkonsumsinya saban hari.
Adapun penelitian terbaru juga membuktikan khasiat buah dalam mencegah penyakit kanker. Sepasang suami-istri di Amerika, dokter Susanne Talcott dan Steve Talcott, melalui penelitiannya membuktikan, lima jenis mangga di Amerika, yakni kent, ataulfo, tommy/atkins, dan haden, dapat melawan dan mencegah tumbuhnya sel kanker payudara dan kolon.
Seperti dimuat Sciencedaily pada Januari 2010, Susanne dan Steve mengetes sari buah mangga polifenol pada sel-sel usus besar, payudara, paru-paru, leukemia, dan kanker prostat. Polifenol adalah sari alami tumbuhan dan beraneka ragam senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah mangga menunjukkan suatu dampak pada sel paru-paru, leukemia, dan kanker prostat, tapi ternyata paling efektif terhadap kanker payudara dan usus.
"Kami menemukan, tidak semua sel sensitif terhadap pengantar antikanker," kata Susanne. "Kanker payudara dan usus besar mengalami apotosis atau selnya mati. Kami juga menemukan sel normal yang tidak terkena kanker pada usus tidak ikut dirusak oleh polifenol," tuturnya. Mereka menemukan, norma sel tidak ikut dirusak sehingga buah mangga tidak merugikan tubuh.
Aqida SwamurtiPelbagai sumber.