TEMPO Interaktif, Jakarta - Penelitian membuktikan mengonsumsi jeruk mandarin secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit diabetes dan atherosclerosis yang dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Setidaknya itulah hasil penelitian Murray Huff, ahli biologi vaskular dari the Schulich School of Medicine & Dentistry dan muridnya, Erin Mulvihill. Penelitian ini fokus dalam memerangi penyakit jantung dan stroke sebagai pembunuh nomor wahid di dunia.
Huff dan Erin meneliti dua kelompok tikus. Keduanya diberi makan kaya lemak dan gula sederhana. Untuk membedakannya, peneliti menambahkan nobiletin, zat dalam jeruk, pada kelompok kedua.
Pada kelompok satu, terjadi penggemukkan yang disertai pertambahan kolesterol, trigliserida, kandungan insulin , dan gula tinggi pada darah, serta penggemukkan hati. Ketidaknormalan metabolisme ini berujung pada risiko sakit jantung dan diabetes tipe 2.
Sementara, yang terjadi pada tikus kelompok 2 adalah tidak ada peningkatan pada kolesterol, trigliserida, kandungan insulin, dan gula. Nobiletin bahkan dapat mencegah terbentuknya lemak di hati dengan menstimulasi gen yang membakar kelebihan lemak serta produksi lemak.
Baca Juga:
“Penambahan nobiletin pada dasarnya melindungi dari obesitas,” kata Huff, Direktur Vascular Biology Research Group di Robarts. Dan penelitian Huff selanjutnya menemukan senyawa di anggur bernama naringenin yang memiliki fungsi yang sama dengan nobiletin. “Tapi, nobiletin sepuluh kali lebih efektif dibandingkan dengan naringenin,” kata Huff.
RENNY FITRIA SARI I SCIENCEDAILY