Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Osteoporosis Diam-diam Mematikan

image-gnews
Gambar: lifestream.mn
Gambar: lifestream.mn
Iklan

TEMPO Interaktif, Eva penuh rasa haru memandangi foto ibundanya yang tergantung di dinding ruang keluarga. Pengacara muda ini menuturkan dengan sedih bagaimana dirinya kehilangan mama tercinta hampir sebulan yang lalu karena pengeroposan tulang. “Mamaku wanita yang hebat, sejak muda menjadi aktivis, dan kegiatannya luar biasa. Aku tidak menduga osteoporosis yang diderita mama, yang tidak pernah dirasakan karena kesibukannya, merenggut nyawa mama. Penyakit ini diam-diam mematikan,” ujar Eva panjang-lebar dengan perasaan sedih.

Menurut Dokter Fiastuti Witjaksono, MS SpGk, rasa kehilangan yang dialami Eva sering tidak disadari oleh perempuan Indonesia. Dalam acara talk show "Kesehatan Tulang dan Sendi untuk Perempuan Aktif Indonesia" yang diselenggarakan Anlene dan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) beberapa waktu lalu di Jakarta, Fiastuti menjelaskan osteoporosis yang dikategorikan silent killer alias penyakit yang diam-diam mematikan.

“Peristiwa mamanya Eva dengan segala aktivitasnya tidak menyadari ancaman membahayakan karena memang tidak ada gejalanya dan perlahan tulang mulai keropos,” tuturnya. Fiastuti mengatakan banyak perempuan yang memiliki kesibukan tidak peduli dan tidak menyadari, tak tahu kapan tulang rapuh bahkan tiba-tiba patah. Di Indonesia dan beberapa negara di Asia penyebab utama osteoporosis adalah kekurangan vitamin D dan rendahnya asupan kalsium.

Dokter yang berpraktek di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi ini memaparkan pertumbuhan tulang sejak dalam kandungan bernama woven yang bentuknya seperti anyaman. Pertumbuhan tulang selama dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Kemudian setelah lahir disebut tulang lamellar dan proses pertumbuhan tulangnya dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan (human growth hormone/HGH) dan kalsium.

Dokter cantik ini menjelaskan, ketika lahir, bayi memiliki 350 tulang, lalu menyusut menjadi 206 tulang ketika dewasa karena terdapat tulang yang saling menyambung dan membentuk tulang lebih kuat. “Pada dasarnya osteoporosis bisa dicegah sejak dini dan menjaga kesehatan tulang dilakukan pada segala usia.”

Namun Fiastuti memaparkan pertumbuhan massa tulang sendiri mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Setelah itu massa tulang akan mulai rapuh seiring dengan pertambahan usia. Dia mengingatkan menjaga kesehatan tulang ibarat menabung: semakin kita banyak menyimpan kalsium, kebutuhan kita semakin tercukupi di kemudian hari.

Osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, yang biasanya menyerang tulang punggung, tulang panggul, dan pergelangan tangan. “Osteoporosis menurunkan kualitas hidup penderitanya; menimbulkan rasa sakit dan kehilangan pekerjaan. Secara statistik, kerapuhan akibat osteporosis diperkirakan terjadi setiap tiga detik di seluruh dunia,” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia pun menerangkan penyebab osteoporosis terbagi dua, yaitu faktor yang tidak dapat diubah, seperti genetik, ras, usia, proporsi tubuh, jenis kelamin, menopause dini, kondisi kesehatan seperti anoreksi, serta diare kronis. Menurut dia, apabila orang tua menderita osteoporosis, kita akan lebih mudah mengalami hal yang sama.

Kemudian, ras Asia dan Kaukasia lebih tinggi angka osteoporosis daripada ras kulit hitam. Dia pun mengingatkan supaya berhati-hati bagi mereka yang bertubuh kecil karena lebih berisiko osteoporosis. Faktor kedua yang dapat diubah termasuk nutrisi dan gaya hidup.

Anita Hutagalung, Ketua Perwatusi, menjelaskan osteoporosis sejak 2006 dinyatakan oleh Departemen Kesehatan RI sebagai masalah kesehatan serius dan menjadi salah satu penyakit berbahaya di Indonesia dalam kurun 11 tahun terakhir. Anita mengutip data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) tentang sekitar 41,8 persen pria dan 90 persen wanita di Indonesia menunjukkan gejala osteoporosis. Sebanyak 28,8 persen pria dan 32,2 persen wanita telah menderita osteoporosis.

Karena itu, sejak berdiri pada 2000 Perwatusi mengimbau untuk memasyarakatkan upaya cegah dini osteoporosis. Hampir satu dasawarsa Perwatusi bermitra dengan Fonterra Brands Indonesia untuk memasyarakatkan serangkaian program inti terhadap ancaman penyakit diam-diam mematikan ini.

Dickson Susanto, Marketing Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia, menegaskan komitmen dan upaya pencegahan bagi perempuan muda dan aktif melalui kampanye minum susu berkalsium. Hal itu merupakan sosialisasi dan pendidikan bagi kaum hawa di Tanah Air untuk memahami arti penting asupan kalsium bagi kesehatan tulang. Dickson percaya, untuk menanamkan kesadaran bahaya osteoporosis dan pencegahannya diperlukan energi yang sungguh besar dan napas panjang. “Intinya supaya terhindar dari ancaman si diam-diam mematikan,” ujarnya.

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang