Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Protein Tinggi Berbahaya bagi Pengidap Ginjal  

image-gnews
telegraph.co.uk
telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Cleveland - Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dan mempunyai penyakit ginjal kronis kemungkinan akan mengalami kerusakan ginjal lebih parah jika berusaha diet dengan mengkonsumsi makanan berprotein tinggi.

Kajian ini diungkapkan oleh para peneliti dari Cleveland Clinic. Mereka menganalisis kebiasaan makan dan gaya hidup dari hampir 11 ribu penderita obesitas di bawah pengawasan U.S. National Health and Nutrition Examination.

Berdasarkan responden yang berpenyakit ginjal kronis, sebanyak 50 persen mengatakan bahwa tahun lalu mereka mencoba menurunkan berat badan. Delapan persen dari mereka menggunakan obat-obatan sebagai bagian dari program penurunan berat badan tersebut.

Sisanya (50 persen lagi) berdiet tinggi protein dengan mengkonsumsi protein 1,9 gram per kilogram dari berat tubuh per hari. Jumlah itu lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh National Kidney Foundation. Pasien dengan penyakit ginjal kronis disarankan hanya mengkonsumsi 0,6 gram hingga 0,75 gram protein per kilogram dari berat tubuh per hari. Umumnya orang dewasa di Amerika mengkonsumsi sekitar 1,2 gram per kilogram dari berat tubuh per hari.

Obat penurun berat badan dan diet tinggi protein tidak direkomendasikan untuk mereka yang berpenyakit ginjal kronis. Sebab metode ini kemungkinan justru membuat kondisi ginjal lebih parah. Demikian diungkapkan oleh para ilmuwan seperti dipublikasikan secara daring dalam jurnal International Journal of Obesity.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Orang yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis. Karena itu perlu kewaspadaan untuk mengubah gaya hidup yang tepat dan menurunkan berat badan demi melindungi fungsi ginjal,” kata ketua peneliti, Dr. Sankar Navaneethan, ahli ginjal di Glickman Urological and Kidney Institute di Cleveland Clinic, seperti dikutip situs Health Day edisi 24 Februari 2012.

Navaneethan menambahkan, “Ketimbang diet menggunakan pil, orang yang obesitas dan berpenyakit ginjal bisa mengadopsi rencana penurunan berat badan yang menggabungkan diet rendah kalori dan rendah protein, aktivitas fisik reguler, dan selalu berkonsultasi dengan dokter.”

HEALTH DAY | ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

32 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

47 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

54 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

59 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?