Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ttongsul, Anggur Beras dari Feses Manusia

image-gnews
Ilustrasi minuman anggur. Sxc.hu
Ilustrasi minuman anggur. Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Seoul – Tiap-tiap wilayah di dunia memiliki pengobatan tradisional yang unik dan kadang ekstrim. Hal Ini pula yang pernah terjadi di Korea dan hanya beberapa yang tetap mempertahankannya hingga sekarang.

Pengobatan tradisional dari negeri ginseng ini disebut dengan Ttongsul, sejenis anggur beras biasa dengan kadar alkohol 9 persen. Yang membuatnya ekstrim adalah kandungan yang berbeda dari anggur beras pada umumnya. Ttongsul menggunaan feses manusia dalam fermentasinya.

Ramuan agak menjijikan ini telah digunakan berabad-abad lalu dan mulai ditinggalkan pada tahun 1960. Meskipun sudah terkenal sejak lama, tapi video mengenai pembuatannya baru beredar belakangan ini.

“Pembuatan ‘anggur feses’ ini ditelusuri oleh seorang koresponden VICE. Ia melacak seorang dokter tradisional Korea yang mengaku sebagai orang terakhir yang tahu mengenai pembuatan ramuan ini,” tulis Daily Mail, Selasa, 20 Agustus 2013.

Dr Lee Chang Soo mengklaim, minuman ini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit, seperti patah tulang dan epilepsi. Namun demikian, Soo menjelaskan, kotoran yang digunakan hanyalah kotoran anak berusia 6 tahun. Menurutnya, kotoran anak usia 6 tahun masih murni dan tidak berbau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya kotoran manusia, pada zaman dahulu, kotoran binatang juga marak dijadikan obat. Contohnya, kotoran ayam untuk mengobati masalah pencernaan dan kotoran kelelawar untuk mengobati kecanduan alkohol.

Yuka Uchida, koresponden VICE, turut mencoba minuman ini. Menurutnya, rasanya tidak jauh berbeda seperti anggur beras pada umumnya. Hanya saja, pikirannya mengenai feses tidak bisa hilang dari kepala. Jadi, ia merasa seolah-olah ada bau feses yang tercium kala meminumnya. Anda berani mencoba?

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA

Berita Terpopuler
Lulung: Saya The Godfather 

Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah

Ini Daftar Lengkap Kekayaan Jenderal Moeldoko 

Guruh Soekarno Kecewa Ario Bayu Perankan Soekarno  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

15 jam lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


5 Kelompok Keong yang Berpotensi Jadi Obat Herbal Menurut Peneliti BRIN

3 hari lalu

Siput
5 Kelompok Keong yang Berpotensi Jadi Obat Herbal Menurut Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menyebut lima kelompok keong darat di Indonesia yang berpotensi dimanfaatkan menjadi obat herbal. Apa saja manfaatnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

29 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


Fakultas Farmasi UI Kembangkan Pertanian Hanjeli untuk Obat Herbal Badui

4 Agustus 2024

Tanaman hanjeli. Wikipedia/Forest & Kim Starr
Fakultas Farmasi UI Kembangkan Pertanian Hanjeli untuk Obat Herbal Badui

FFUI berkolaborasi dengan Turkish Cooperation and Coordination Agency dalam pengembangan pertanian tanaman hanjeli di permukiman Badui.


Apakah Obat Herbal Lebih Aman Dibanding Obat Sintetis?

13 Juli 2024

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Apakah Obat Herbal Lebih Aman Dibanding Obat Sintetis?

Obat herbal sering kali digunakan sebagai alternatif ketika orang takut mengonsumsi obat sintetis berlebihan. Namun benarkah yang alami lebih baik?


Indonesia Punya Potensi Obat Herbal yang Sangat Besar

3 Juni 2024

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Indonesia Punya Potensi Obat Herbal yang Sangat Besar

Keanekaragaman hayati tinggi membuat Indonesia punya potensi obat herbal yang besar.


5 Ramuan Herbal yang Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

28 Mei 2024

Ilustrasi rempah-rempah, kapulaga, biji pala, kayu manis dan jahe. Freepik.com/Azerbaijan_stockers
5 Ramuan Herbal yang Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi seringkali dapat ditangani dengan pengobatan, serta perubahan pola makan dan gaya hidup. Beberapa tumbuhan herbal juga.


Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

20 Januari 2024

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

Dokter penyakit dalam mengatakan penderita diabetes harus memahami dua hal sebelum mencoba pengobatan herbal. Apa saja?


Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

1 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

Penelitian ini menjadi penelitian pertama di Indonesia yang memanfaatkan kembang bulan sebagai obat diabetes.


Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

10 Desember 2023

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

Sistem pendidikan berbekal ilmu pengetahuan di bidang herbal diperlukan agar dokter bisa meresepkan obat yang bersumber dari alam atau fitofarmaka.