TEMPO.CO, Missiouri - Berapa kali Anda memeriksa surat elektronik atau menilik beranda Facebook? Jika jawabannya adalah banyak, maka Anda mungkin memiliki masalah.
Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang secara teratur bahkan berlebihan menggunakan internet ternyata dapat menunjukkan gejala seperti yang terlihat pada pecandu obat. Para ilmuwan dari Missouri University of Science and Technology, Duke University Medical Centre dan Duke Institute of Brain Sciences, telah melakukan analisis penggunaan internet pada 69 mahasiswa selama 2 bulan.
Responden harus menjawab 20 pertanyaan survei dengan skala 0 hingga 200 atas akibat menggunakan internet. Ini akan mengidentifikasi karakteristik dari kecanduan, seperti penarikan dari kehidupan sosial, introversi, toleransi, keinginan, konsekuensi kehidupan negatif bahkan efek pengurangan waktu pada kegiatan sehari-hari.
Para ahli kemudian membagi kategori penggunaan internet menjadi tiga, yaitu game, jejaring sosial dan mengunduh file. Siswa yang menggunakan internet terutama untuk jejaring sosial dan surat elektronik memiliki skor terendah pada survei. Adapun mereka yang memakai internet untuk game, chatting dan browsing tanpa tujuan justru mencatat skor yang lebih tinggi.
Studi ini menemukan bahwa game berkaitan dengan introversi, yaitu hilangnya kontrol dan keinginan. Begitu juga dengan penggunaan chatting dan mengunduh file menyebabkan seseorang menjadi penyendiri.
Para peneliti percaya bahwa penelitian mereka yang menunjukkan penggunaan internet dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan kesehatan emosional.
DAILY MAIL | ISMI WAHID
Berita Lain:
Diakhir Tahun, Avril Lavigne Tampil Tanpa Eyeliner
Tip Sehat Selama Perjalanan Saat Liburan
7 Keunikan Tradisi Perayaan Natal di Indonesia
Pubertas Dini Membuat Remaja Putri Lebih Nakal?