TEMPO.CO, Jeddah - Arab Saudi melaporkan jumlah korban meninggal akibat Middle East respiratory syndrome (MERS) telah mencapai 282 orang. Jumlah ini meningkat lebih dari seratus orang dari perkiraan awal. (Baca: Penyakit Corona MERS Ditularkan dari Unta?)
Jumlah ini berdasarkan data rumah sakit nasional sejak virus MERS muncul pada 2012. Gara-gara jumlah korban meningkat, Wakil Menteri Kesehatan dipecat pada Senin, 2 Juni 2014, karena dinilai telat menangani kasus itu.
Pemerintah Arab Saudi telah mengkonfirmasi 688 kasus MERS yang terdeteksi di negara itu. Jumlahnya berubah dari yang tercatat sebelumnya, yakni 575 kasus. (Baca: Tip Mengantisipasi Virus MERS ala Wakil Menteri)
"Meskipun angkanya terus bertambah, jumlah kasus baru yang terdaftar menurun dalam beberapa pekan terakhir," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Tariq Madani, seperti dilaporkan BBC News, Kamis, 5 Juni 2014.
Pasien terinfeksi MERS memang paling banyak terjadi di Arab Saudi. Namun virus juga terus menyebar hingga ke Yordania, Qatar, Prancis, Jerman, Italia, Tunisia, Mesir, Inggris, dan Amerika Serikat.
Adapun Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan Penyakit untuk menangani hal ini.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Kontes King & Queen Edutography 2014
Peringatan di Bungkus Rokok Bisa Pengaruhi Remaja
Pameran Seragam dan Busana Kerja 2014