TEMPO.CO, Jakarta - Korupsi tercatat sebagai salah satu masalah yang merugikan negeri ini. Dari beberapa tahun terakhir maraknya kasus korupsi terutama menjerat para pejabat atau tokoh yang berada dalam pemerintahan.
Dalam bincang pagi santai dan kunjungan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Hang Lekiu, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Juni 2014, Mufidah Jusuf Kalla mengatakan, "Salah satu yang mesti berperan supaya para suami tidak korupsi ya.. istri. Sebab, keluarga adalah alarm atau pengingat yang terdekat untuk mengatasi masalah korupsi," kata istri calon wakil presiden Jusuf Kalla itu.
Dia menerangkan istri merupakan sosok terdekat dari suami untuk menentukan suami akan melakukan apa. "Saya pribadi sangat cerewet kalau dalam urusan Bapak tiba-tiba suka ada hal yang aneh," kata dia.
Mufidah menyebutkan, misalnya ketika kunjungan tugas tiba-tiba harus menerima amplop atau bingkisan yang tidak masuk akal, dia minta suaminya langsung menolak. "Alhamdulillah selama ini saya enggak pernah mau berurusan dengan hal-hal yang begini," kata dia.
Wanita kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 12 Februari 1943 ini mengakui dirinya tipe istri yang cerewet untuk urusan itu. (Baca: Mufidah Kalla: Ibu Negara Pegang Peranan)
"Sebagai orang yang sudah tua dan banyak makan asam garam, saya sering mengingatkan kalau pemberantasan korupsi dimulai dengan lingkungan paling dekat yaitu keluarga, melalui istri dan anak-anak. Dan Bapak enggak perlu diajari soal ini, hanya diingatkan. Bersyukur karena kami pengusaha justru Bapak dan saya termasuk orang yang giat untuk ingatkan hidup sederhana dan hemat," ungkap ibu lima anak ini.
Mufidah yang juga menjadi Ketua Umum Dewan Pimpian Pusat (DPP) Perhimpuan Anggrek Indonesia (PAI) ini juga berterus terang dirinya adalah wanita yang sangat cerewet ketika suaminya bertugas ke luar kota atau luar negeri.
"Untuk urusan sepele termasuk kalau pergi harus menyertakan berapa orang dalam rombongan. Mana yang perlu ikut dan mana yang tidak perlu. Kendati anak atau keluarga kalau tak penting, enggak mesti ikut. Ini namanya menghemat dan bagian untuk antisipasi kebocoran anggaran yang tak perlu jadi perlu," ujarnya terkekeh.
Kepada anak-anaknya, Musfidah juga selalu mengingatkan untuk berkehidupan dengan sederhana dan hemat, tak perlu jorjoran. "Pada akhirnya hidup dengan kesederhanaan, indah dan menjadi nikmat luar biasa, enggak perlu aneh-aneh yang bikin cela untuk melakukan korupsi," ujar dia.
HADRIANI P.
Berita Terpopuler:
Prabowo Suka Es Krim, Jokowi Pecinta Tempe
Hindari Cuci Daging Ayam Sebelum Dimasak
Awas, Pipis di Kolam Renang Bisa Berakibat Fatal
Kemilau Kain Bumi Tanah Rencong, Aceh