TEMPO.CO, Jakarta - Penanaman Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life (DTFL) sampai di Kota Surabaya, Jawa Timur. Penanaman dilakukan di Taman Bulak, Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu 15 November 2014, dipimpin Walikota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, M.
Menurut Walikota Tri Rismaharini program ini baik. Baginya, menanam pohon itu sama dengan sedekah, karena bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Risma mengatakan, produksi oksigen trembesi itu sangat besar dan menyumbang suhu udara lebih dingin dan menurun.
Sherly Mey, penyanyi kelahiran Malang, mendukung program ini. “Penanaman pohon itu dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menghijaukan kembali alam yang belakangan semakin hilang hijaunya,” kata pemilik nama lengkap Sherly Meilan Firmawati itu ketika dihubungi pada 16 November 2014.
Sementara Shae, penyanyi kelahiran Riau, 16 Februari 1994 yang lebih dikenal di negeri jiran Malaysia mengatakan, bahwa dengan kesibukan sehari-hari tidak susah baginya untuk lupa akan keseimbangan alam. “Program ini banyak hasil yang bisa dilihat. Pepohonan yang ditanam serta komunitas yang semakin hari semakin bertambah, tersebar luas di Jawa menjadi salah satu buktinya,” ujar pemilik nama Sheryl Geting itu. (Baca :Nugie, Tanam Trembesi untuk Pelestarian Lingkungan)
Penyanyi Christi Colondam juga sangat mendukung program ini. “Zaman sekarang banyak sekali orang yang tidak peduli dengan pohon atau penghijauan," katanya. Menurut jebolan Miss Celebrity Indonesia ini, pohon faktor penting dalam hidup, sebagai supplier oksigen, pencegah abrasi dan lain-lain.
Program sejak 2010 ini akan berlanjut hingga 2015 nanti. Pohon yang nantinya tumbuh di sepanjang 1.350 km jalur Pantura Merak-Banyuwangi ini kelak akan teduh dan mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya.
Dirintis dari Kota Kudus, kini Trees For Life telah menghijaukan sebagian dari pulau Jawa dengan menanam lebih dari dua juta bibit sejak tahun 1979. Ada lebih 26.554 pohon di sepanjang jalur Pantura Pulau Jawa, mulai dari Merak di Provinsi Banten hingga Tuban, Jawa Timur.(Baca : 10 Ribu Trembesi Akan Hijaukan Tol Gempol-Pasuruan)
Tidak hanya melakukan penanaman, Djarum Foundation juga melakukan perawatan selama 3 tahun lamanya terhadap 36.357 pohon Trembesi yang nantinya tertanam di sepanjang 1.350 km jalur Pantura Pulau Jawa. “Kami terus berusaha melakukan penanaman pohon dan ikut berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.” ujar F.X Supanji, Vice President Director Djarum Foundation.
Jalur Pantai Utara dipilih karena merupakan jalur utama bagi pengendara antarkota di Pulau Jawa. Tanah yang gersang, udara panas, serta tingkat polusi yang tinggi menjadi faktor utama penanaman Trembesi yang dilakukan di sepanjang jalur ini.
Jenis trembesi dipilih karena, tanaman yang dikenal dengan Pohon Hujan atau Ki Hujan adalah pohon berkanopi seperti payung yang memiliki ukuran daun tak lebih dari ukuran koin Rp 100, namun paling unggul dalam menyerap gas CO2.
Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen sekaligus Pakar Trembesi dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pohon Trembesi merupakan suatu terobosan mengatasi pemanasan global karena memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. “Dengan diameter tajuk sepanjang 15 meter, satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya,” ujar Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Ketika Geger Melanda Acara Puncak JFW 2015
Ini Penjelasan Majalah Dewi Soal Priyo Oktaviano
Begini Sikap Majalah Dewi Soal Isu Plagiarisme
Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja