TEMPO.CO, Washington DC - Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengesahkan produksi obat kuat untuk perempuan yang sering disebut sebagai "Female Viagra". Obat dengan kandungan kimia flibanserin ini dianggap aman per Kamis, 4 Juni 2015, setelah mengalami dua kali penolakan dengan pertimbangan efek samping.
Selain itu, viagra untuk perempuan ini juga bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke daerah genital. Dalam penelitian medis yang dilakukan oleh lembaga farmasi Sprout, terhadap perempuan berusia 36 tahun selama 5 bulan, flibanserin terbukti mampu meningkatkan gairah seksual, mengurangi stres dan menambah intensitas kepuasan seksual. Semua hasil yang ditimbulkan Flibanserin jauh lebih baik dibandingkan penggunaan Placebo.
Sejak penolakan pengesahan di tahun 2010 dan 2013 oleh FDA, produksi Flibanserin oleh Sprout Pharmaceuticals terus mengalami perombakan dan perbaikan. Sprout berusaha mengurangi efek pusing, mual, dan kelelahan pada pil berwarna pink tersebut.
WEBMD | CHETA NILAWATY