Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berjibaku Melawan Kanker pada Anak  

image-gnews
Nikita Willy menggendong seorang anak penderita Kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Jakarta (20/12). Kegiatan sosial ini merupakan salah satu kegiatan berbagi cerita dan kebahagian kepada anak-anak penderita Kanker di Indonesia. TEMPO/ Agung Pambudhy
Nikita Willy menggendong seorang anak penderita Kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Jakarta (20/12). Kegiatan sosial ini merupakan salah satu kegiatan berbagi cerita dan kebahagian kepada anak-anak penderita Kanker di Indonesia. TEMPO/ Agung Pambudhy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sekuat apa pun mental seseorang pasti akan pilu jika melihat bocah yang cuma bisa ngesot ke sana ke mari. Seperti yang dialami Iswahendra Hakim, 9 tahun, yang kakinya tidak lagi kuat menopang badannya, meski sekadar untuk mengambil balon yang terlepas dari genggaman.

Lemas bersarang di tubuh Iswahendra setelah kanker menggerogoti otaknya. "Dia kena kanker batang otak stadium dua," kata Maesaroh, neneknya, saat ditemui di Rumah Anyo--rumah singgah penderita kanker anak--di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, pekan lalu.

Awalnya, Maesaroh melanjutkan, keluarga bingung ihwal kesehatan Iswahendra yang tiba-tiba menurun. Dia kerap pusing dan muntah tanpa sebab. Pemeriksaan di dokter tidak menunjukkan perkembangan berarti. Setelah berpindah pengobatan beberapa kali, enam bulan lalu dokter memvonis bocah kelas III sekolah dasar itu terserang kanker.

Perlahan-lahan Iswahendra berubah tak lagi seperti dulu. Mukanya menjadi tak simetris, mata kirinya membengkak. Telinga kirinya pun kehilangan fungsi. Ketulian itu berangsur-angsur pulih setelah anak asal Bengkulu ini dioperasi. Namun matanya masih besar sebelah.

Iswahendra tak sendiri. Ada ratusan ribu anak lain di Indonesia yang berjibaku melawan kanker. Kepala Sub-Direktorat Kanker Kementerian Kesehatan, Niken Wastu Palupi, mengatakan prevalensi kanker pada anak di Indonesia 2-3 persen dari seluruh penderita kanker. Diperkirakan sekitar 150 dari 1 juta orang anak menderita penyakit ini.

Masalahnya, tak seperti kanker pada orang dewasa, kanker pada anak tak bisa dicegah. "Karena penyebab kanker sendiri belum diketahui," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, Niken melanjutkan, keberadaan kanker perlu segera diketahui. Jika terdeteksi sejak dini, kemungkinan sembuh sampai 80 persen. Semakin lama, kanker akan makin menyebar sehingga kemungkinan sembuhnya akan berkurang. "Pada stadium empat, bisa hanya sekitar 20 persen."

Dokter spesialis kanker anak Edi Setiawan Tehuteru, dalam bukunya Waspada & Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini, mengatakan, secara umum, kanker pada anak terbagi dalam dua kelompok, yakni cair dan padat. Kelompok pertama disebut kanker darah atau dikenal dengan leukemia. Sedangkan bentuk padat biasanya berupa benjolan yang dijumpai di organ, seperti mata, otak, hati, ginjal, dan lainnya.

Menurut Edi, baru satu jenis kanker yang dapat dideteksi secara dini, yakni kanker bola mata atau retinoblastoma. Deteksinya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat menggunakan alat ophthalmoscope yang bisa melihat bagian dalam mata anak.

Meski tanda-tandanya saru, Edi melanjutkan, terdapat beberapa gejala yang patut dicurigai bila muncul pada anak (lihat boks). Jika gejala-gejala tersebut tidak kunjung hilang, Edi menyarankan agar orang tua membawa anaknya ke rumah sakit untuk diperiksa ihwal kemungkinan serangan kanker.

NUR ALFIYAH | HP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.