TEMPO.CO, Bandung - Tujuh orang siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Sabbu Barat, Nusa Tenggara Timur, menjadi korban penikaman seorang pemuda pada Selasa, 13 November 2016. Akibat perbuatannya, pemuda yang diduga mengalami gangguan jiwa itu tewas dikeroyok warga.
Peristiwa serupa juga terjadi di Bandung. Delapan warga Bandung menjadi korban penusukan seorang pemuda ketika berada di jembatan tol Jalan Batureungat, Bandung Kulon, Kota Bandung. Seorang di antaranya meninggal dunia. Pelaku penusukan pun diduga mengalami kelainan jiwa.
“Kalau sudah menusuk orang, itu pasti sudah sakit (jiwa),” ujar Teddy Hidayat, ahli jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin, Bandung, Rabu, 14 Desember 2016.
BACA: Diduga Stres, Pemuda di Bandung Tusuk 8 Orang
Pemuda Stress Serang 7 Anak SD di Sabu
Teddy menjelaskan, pasien gangguan jiwa berat berisiko melakukan tindak kekerasan kepada orang lain di sekitarnya. “Terutama gangguan jiwa jenis paranoid. Itu terjadi apabila pasien tidak diobati secara teratur,” kata dia.
Menurut Teddy, biasanya pasien gangguan jiwa berat melakukan tindak kekerasan akibat halusinasi. Ia seolah-olah mendengarkan perintah tertentu atau merasa takut dan terancam dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Gangguan jiwa berat seperti itu, kata Teddy, bisa muncul, baik secara akut atau dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau kronis.
Beberapa gangguan jiwa berat itu, seperti muncul pikiran yang aneh, sangat curiga kepada orang lain, merasa dibicarakan orang lain, atau seperti ada yang ingin membunuhnya.
Jika melihat ada pasien gangguan jiwa berat berkeliaran sambil membawa senjata tajam, Teddy menyarankan warga menghindarinya atau melarikan diri dan melapor ke petugas keamanan atau polisi. “Tapi kalau serangannya tiba-tiba, ya susah juga,” kata dia.
Teddy meminta keluarga yang memiliki pasien gangguan jiwa berat di rumah melaporkan ke petugas medis agar mendapat pengobatan. Pasien tidak mampu bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Adapun pasien yang telah mendapat penanganan dokter kejiwaan, diminta dia teratur minum obat .
ANWAR SISWADI