INFO GAYA - Tak ada orang yang ingin terkena penyakit, apalagi diabetes melitus. Namun kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis menjadikan penyakit ini semakin dekat, apalagi bagi orang Indonesia yang gemar manis. Jadi tidak heran jika angka penderita diabetes di negara ini begitu tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, penyakit yang dikenal sebagai the silent killer ini diderita oleh lebih dari 12 juta penduduk Indonesia.
Itu baru yang terdata. Sebanyak 70 persen dari penderita penyakit ini belum terdiagnosis dan tidak menyadari kondisinya. Padahal penyakit ini sangat berbahaya, bahkan disebut sebagai ibu dari segala macam penyakit. Dalam jangka panjang, diabetes akan merusak fungsi organ tubuh lain, dari jantung, paru-paru, sampai ginjal.
Karena begitu menakutkan, ada baiknya menjaga kesehatan sejak dini dengan mengendalikan kadar gula dalam darah. Tak harus menjauhkan diri dari makanan atau minuman manis, cukup mengganti produk gula yang digunakan dalam makanan atau minuman itu dengan yang lebih sehat.
Sugalife Wood Sugar, gula yang lebih sehat dan alami, kini hadir di Indonesia. Produk inovasi dari Jepang ini terbuat dari serat hemiselulosa tumbuhan dan sayuran, ditambah dengan ekstrak daun stevia yang memberikan rasa manis yang nikmat. Meskipun manis seperti gula pada umumnya, Sugalife aman untuk para penderita diabetes.
Managing Director Satou Laboratories Budi Wirawan mengatakan, meskipun memiliki tingkat kemanisan 2-3 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir, Sugalife tidak mengandung kalori. “Sugalife tidak dimetabolisme di tubuh manusia sehingga akan langsung dikeluarkan oleh tubuh melalui air seni. Karena itu, mengkonsumsi Sugalife tidak menyebabkan kenaikan gula darah,” katanya.
Pengganti gula pasir dan pemanis buatan ini merupakan hasil penelitian kolaborasi antara Satou Laboratories dan badan riset Jepang Noguchi Medical Research Institute (NMRI) Tokyo. NMRI merupakan lembaga riset nonprofit yang didirikan pada 1983 untuk mengenang jasa Hideyo Noguchi, ahli bakteriologi ternama di Jepang. Lembaga ini dikenal telah mendedikasikan seluruh aktivitasnya dalam perkembangan dunia medis Jepang selama 30 tahun terakhir. Lebih dari 1.000 dokter dan staf medis tergabung di sini di antaranya Yoshihisa Asano, seorang doktor yang juga ahli medis, biokimia, dan nutrisi. Ia merekomendasikan Sugalife untuk dikonsumsi sebagai pengganti gula pasir.
Di Jepang, yang penduduknya memiliki kesadaran kesehatan sangat tinggi, produk gula pasir dan pemanis buatan mulai kurang diminati karena dampaknya bagi kesehatan. Sebagai pengganti, mereka memilih produk-produk yang lebih alami, seperti gula dari serat tumbuhan ini.
Sugalife merupakan pionir produk pemanis berbahan dasar xilosa atau wood sugar. “Sejak diluncurkan pertama kali di Indonesia sekitar empat bulan lalu, respons pasar cukup bagus. Produk ini disambut baik oleh masyarakat. Hanya saja, perlu edukasi yang lebih banyak tentang pentingnya hidup sehat dengan pemanis sehat dan alami,” katanya.
Sugalife Wood Sugar bisa didapatkan di beberapa supermarket antara lain Farmers Market, Ranch Market, Papaya Fresh Gallery, Buah Rezeki, Century dan Jakarta Fruit Market. Sejumlah marketplace online, seperti Tokopedia dan Jagapati.com, juga telah menyediakan produk ini. (*)