Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengatasi Stres Paska Perceraian dengan Menulis

image-gnews
Ilustrasi perceraian. Guardian.co.uk
Ilustrasi perceraian. Guardian.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian bukan hal yang menyenangkan dalam fase kehidupan seseorang. Menurut penelitian, meluangkan sedikit waktu untuk menulis tentang pengalamannya selama menjalani kehidupan sebelum maupun sesudah bercerai, ternyata dapat mengurangi risiko terserang stres berat.

Baca: 3 Langkah Antisipasi Dampak Buruk Perceraian pada Anak

Teknik yang dikenal dengan nama narasi ekspresif tersebut tidak hanya bertujuan meluapkan kemarahan saja, namun juga bertujuan mengurangi risiko terserang stres berat. Kalau tak dikurangi, bukan tak mungkin serangan jantungadalah ancaman berikutnya.

Melalui Journal of Biobehavioral Medicine, para peneliti mengungkapkan, “Kemampuan seseorang untuk bernarasi, menghasilkan sebuah cerita, bukan bertujuan untuk meluapkan emosi saja, namun membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan baru yang bertujuan untuk mengurangi risiko terserang penyakit jantung.”

Peneliti bernama Kyle Bourassa dari Universitas Arizona, Tucson, Amerika Serikat menggunakan data dari 109 orang dewasa sebagai partisipan, 70 orang diantaranya perempuan dan 39 sisanya laki-laki. Mereka smeua sudah bercerai. Partisipan tersebut secara acak mengerjakan satu dari tiga tugas narasi yang diberikan dan berbagi pada tiga acara berbeda selama beberapa hari.

Grup pertama merupakan grup yang mendapat tugas menulis narasi sederhana. Instruksi yang diberikan dalam tugas tersebut ialah setiap orang bebas menulis apa yang menjadi kekuatan dirinya selama menjalani kehidupan pasca bercerai dan apa saja unek-unek yang masih terpendam hingga saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grup kedua diberi tugas mendeskripsikan pengalaman hidup bersama mantan pasangan hingga akhirnya mantap untuk bercerai. Sedang grup terakhir diberi tugas menulis narasi netral, bisa menceritakan proses perceraian atau hal lain yang ingin disampaikan.

Sembilan bulan setelah diberikan tugas tersebut, respon jantug terhadap stres mengalami perubahan. Partisipan yang mengerjakan narasi tersebut mengalami penurunan HRV atau variabilitas detak jantung, mengikuti detak jantung rata-rata orang.

Meningkatnya HRV dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk sistem saraf parasimpatik yang merupakan saraf-saraf motorik otonom sebagai proyeksi (stimulasi) dari otak dan bagian sumsum tulang belakang termasuk stres.

Meluapkan emosi melalui tulisan mungkin baik untuk perkembangan HRV jantung, namun para peneliti tidak dapat memastikan bahwa dengan menulis, psikologis partisipan yang melewati masa-masa sulit perceraian ikut mengalami perkembangan.

BLODSKY | ESKANISA RAMADIANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

5 hari lalu

Ilustrasi ayah dan anak. Pexels/Ron Lach
Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

5 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

10 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

54 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.


Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

58 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat mengucapkan sumpah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dihadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. Sebelum terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani merupakan Calon Legislatif dari PPP Dapil Jawa Tengah II pada Pemilu 2024, Wakil Ketua MPR RI, dan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti.
Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).


Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

59 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock
Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.


Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

4 Maret 2024

Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

1 Maret 2024

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.


Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

28 Februari 2024

Ilustrasi cerai. dailymail.co.uk
Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

Meski hubungan sudah dijaga dengan baik, ada berbagai faktor orang terpaksa mengakhiri pernikahan dan berujung perceraian. Berikut di antaranya.


Sophie Turner Pamer Foto Liburan dengan Pacar Barunya Peregrine Pearson

30 Januari 2024

Sophie Turner bersama kekasihnya Peregrine Pearson, serta dua temannya Amadea Kimmins dan Rupert Gorst. Instagram.com/@sophiet
Sophie Turner Pamer Foto Liburan dengan Pacar Barunya Peregrine Pearson

Sophie Turner mulai berani mengunggah kebersamaan dengan kekasih barunya Peregrine Pearson di Instragram