TEMPO.CO, Jakarta - Barney Bishop, penulis Fragrant Moments, mengatakan ada cara sederhana agar parfum yang anda pakai aromanya tahan lama. Yang perlu diperhatikan, adalah, area penyemprotan.
Kata Bishop, perbedaan titik semprot, akan menghasilkan efek yang berbeda. Dia menyarankan menyemprotkan parfum pada area pusat, dan tidak di semua tubuh. "Setelah itu biarkan parfum bekerja dengan sendirinya," kata dia.
Bishop tak membantah bahwa dada dan leher merupakan area utama untuk disemprot. "Namun untuk aroma yang lebih tajam dan tahan lama, semprotkan disekitar pusar."
Kenapa bisa demikian?
“Semakin sering bergerak, seiring dengan berjalannya waktu, aroma (parfum) akan menyebar. Lakukan tiga atau empat semprotan, atau hanya dua semprotan, jika aromanya sangat menyengat,” ujar Bishop.
Tempat menyimpan parfum atau wewangian lain pun dapat memengaruhi intensitas. Bishop mewanti-wanti agar wewangian tidak disimpan dalam lemari kamar mandi.
“Panas dan lembap di dalam kamar mandi sangat memengaruhi parfum atau wewangian lain yang Anda kenakan. Simpan di tempat yang suhunya stabil, misal kamar dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung,” jelas Bishop.
Soal jenis parfum, Bishop mengatakan bahwa eau de parfum lebih pekat dibandingkan eau de toilette (EDT). Dngan kata lain aromanya jauh lebih kuat.
Menurut Fragrance Foundation, eau de cologne (EDC) memiliki konsentrasi minyak esensial paling sedikit, hanya sekitar 2 – 4 persen saja. Sedangkan eau de toilette berkisar 4 – 8 persen, sementara eau de parfume mencapai 8 – 15 persen.
EDC yang disarankan oleh Bishop adalah Ralph Lauren Extreme Red. Sementara EDT nya jatuh pada Versace Eros. Lebih pekat dan tajam lagi aromanya, Anda disarankan untuk memilih eau de parfume milik Issey Miyake Nuit D’issey.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI