TEMPO.CO, Jakarta -Ahli Neurologi Ryu Hasan memiliki penjelasan tentang lelaki yang berperilaku seperti perempuan. Menurut dia, lelaki yang mirip perempuan itu adalah lelaki yang kembali ke fitrahnya.
"Semua janin awalnya perempuan, sehingga kalau ada laki-laki mau jadi perempuan ya berarti dia kembali ke fitrahnya," ujar Ryu Hasan di LBH Jakarta, Selasa, 7 Februari 2016.
Ryu menjelaskan jenis kelamin ditentukan oleh kromosom X dan Y. Kalau XY selalu jadi laki-laki dan X adalah perempuan. "Tapi ada juga banyak orang yang kromosomnya XY perempuan dan XX ada juga yang laki-laki," ujarnya.
Menurut Ryu, selama 6 minggu di dalam kandungan semua janin adalah perempuan. Namun, ada pengaruh hormon tertentu di dalam kandungan yang menggangu janin sehingga dia menjadi laki-kaki. "Hormonnya dipicu oleh infus syaraf, karena organ yang pertama kali terbentuk pada janin ya saraf (otak)," ujarnya.
Saraf dalam otak kemudian menggiring manusia untuk berkembang menjadi laki-laki. Saraf ini juga yang kemudian memasok dan mengatur organ lain untuk mendukung terbentuknya tubuh sempurna seorang laki-laki. "Ada kumis, tumbuh otot, tumbuh penis dan lain-lain," ujar Ryu.
Di usia 15 minggu, kata Ryu, jenis kelamin janin sebenarnya sudah terbentuk. Sehingga, janin yang tadinya perempuan apabila terkena hormon maskulinisasi akan berubah menjadi laki-laki. "Maskulinisasi menghilangkan karakter-karakter perempuan dalam sarafnya," ujarnya.
Dalam perjalanan, Ryu menjelaskan, hormon maskulinisasi juga dipengaruhi estradiol. "Jadi kalau di tengah jalan, estradiolnya menurun ya mereka gak jadi laki-laki tulen," ujarnya.
Ryu menyimpulkan, laki-laki dan perempuan itu ditentukan saraf otak. Karena awalnya semua manusia menurutnya terlahir sebagai perempuan. "Itulah mengapa sering ada kasus, laki-laki yang kecelakaan atau terbentur kepalanya, tiba-tiba bisa jadi perempuan atau kemayu," ujar Ryu.
ARIEF HIDAYAT