TEMPO.CO, Jakarta -Dibanding pria, ternyata wanita lebih rentan terpapar bahaya asap kebakaran. Dokter Spesialis Paru Departemen Pulmonologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan wanita lebih berisiko, karena kapasitas parunya lebih kecil dari pria.
"Perbandingannya dengan pria dan wanita yang memiliki usia yang sama," kata Agus yang juga menjadi Konsultan Penyakit Paru dan Lingkungan, kepada Tempo, Kamis malam, 19 Januari 2017.
Baca Juga:
BACA JUGA :Jangan Menghirup Asap Kebakaran. Ini Bahayanya
Agus menjelaskan faktor penentu resiko paru adalah gender atau jenis kelamin, tinggi badan, usia, dan ras. "Kalau ada dua perempuan, yang satu tingginya 160 sentimeter dan satunya 155 cm, yang paling beresiko ya, yang 155 cm," ujarnya.
Namun, berbeda jika tingginya dan usia sama tapi jenis kelamin berbeda, seperti pria dan wanita, maka wanita yang paling berisiko. "Karena volume parunya lebih kecil dibanding pria," kata Sekertaris Jenderal Persatuan Dokter Paru Indonesia ini.
Baca Juga:
Kapasitas paru yang lebih kecil ini membuat asap lebih cepat masuk. "Teori fungsi paru lebih kecil, relatif lebih cepat masuk bahan-bahan berbahaya yang terhirup dari asap kebakaran," ujarnya.
Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko lebih tinggi karena sistem paru dan pernapasannya masih dalan perkembangan dan relatif lebih kecil. "Usia lanjut juga rentan karena imunitasnya sudah berkurang dan fungsi fisiologis pernapasannya," kata Agus.
Orang sakit atau yang memiliki penyakit juga rentan terhadap risiko bahaya menghirup asap kebakaran. "Penyakit seperti asma, jantung dan lainnya, akan berisiko, apalagi menghirup asap kebakaran, akan membuatnya kekurangan oksigen," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
BACA JUGA :
Penelitian Baru:Salmonela Atasi Tumor Otak Tanpa Operasi
Mulut Kering Jangan Dianggap Remeh, Kenapa?