TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Emirysah Satar sebagai tersangka pengadaan pesawat Garuda pada Rabu, 18 Januari 2017. Emir menjadi tersangka pengadaan pesawat Garuda selama periode dia menjabat Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Seperti diketahui Emir menduduki posisi tersebut selama sembilan tahun, sejak 2005-2014. Namun ternyata, dibalik kasus hukum yang kini sedang dijalani Emir, pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan fashionable.
Dalam berbagai kesempatan saat menghadiri acara resmi, Emir yang ayahnya berasal dari Sulit Air, Solok dan ibunya berasal dari Bukittinggi ini sering tampil mengenakan batik Indonesia. Biasanya Emir mengenakan batik tulis berbahan katun atau sutra.
BACA JUGA:Mengapa Kain Tenun Alami Mahal?
Perancang Obin Komara menilai Emir sosok yang ramah dan hangat. "Saya pernah membantu tim Garuda sekitar tahun 2010 untuk mengubah desain terbaru uniform crew Garuda. Saat itu masih dipimpin Emirsyah," kata Obin melalui pesan WhatApps pada Jumat, 20 Januari 2017.
Perancang yang memiliki nama asli Josephine Werratie Komara ini menuturkan, "Saya bantu tim Garuda, karena saat itu maskapai ini menginginkan supaya kenakan atau pakai kembali kain dan kebaya," cerita Obin.
Perancang berambut panjang ini menerangkan saat itu motif yang dipilihnya adalah liris. Dari segi estetika liris paling elegan dikenakan oleh perempuan. Dan memang busana seragam pramugari Garuda saat itu mengenakan motif liris.
"Secara filosofis motif liris mengandung makna ketabahan dan harus tahan menjalani hidup prihatin biarpun dilanda hujan dan panas," kata Obin.
"Saat itu saya mengenal Emirsyah sosok yang suka mengenakan kain Indonesia, terutama batik. Dan kecintaan dengan batik juga menjadi inspirasi untuk seragam kru Garuda saat itu, batik liris," ujar Obin.
HADRIANI P.
BACA JUGA
Produk Lokal Ini Membuat Rambut Jokowi Rapi dan Licin
Kenakan Ulos, AHY Manortor Bersama Annisa