Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Saat Sakit

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Berikut sembilan makanan yang sebaiknya dihindari saat sedang sakit agar tidak merasa semakin buruk, seperti dilansir laman Men's Health:

1. Kopi
Semua orang yang sedang sakit sebaiknya menghindari kopi terutama yang berkaitan dengan sakit perut. Minuman ini erat kaitannya dengan diare yang bisa membuat penderita sakit ingin buang air sehingga menyababkan dehidrasi.

2. Jus jeruk
Jus jeruk sebaiknya dihindari oleh penderita batuk atau sakit tenggorokan. Minuman ini memang menyegarkan tetapi saat batuk dapat melukai tenggorokan. "Minuman ini mengandung asam sitrat yang bisa mengiritasi lapisan tenggorokan yang telah meradang," kata profesor kedokteran Emory University Taz Bhatia.

Baca juga :Mengapa Perut Buncit pada Pria Bermasalah?

3. Makanan atau minuman manis
Mengkonsumsi gula dapat menekan kemampuan sel darah putih untuk melawan bakteri. Beberapa jam setelah mengemil kue, permen atau sereal bergula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

"Gula cenderung menarik cairan dari saluran pencernaan yang dapat menyebabkan buang air besar encer dan diare," kata Kristine Arthur, internis dari Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California.

4. Soda
Semua orang yang sedang sakit sebaiknya menghindari soda terutama yang berkaitan dengan sakit perut. Sama halnya dengan kopi, soda berkafein dapat menyebabkan dehidrasi. Soda yang sarat dengan gula bisa menekan sistem kekebalan tubuh dan mengacaukan saluran pencernaan.

5. Camilan renyah
Makanan ini sebaiknya dihindari oleh penderita batuk atau sakit tenggorokan. Tekstur kasar makanan seperti keripik kentang, granola atau bahkan roti renyah, ibaratnya dapat mengampelas tenggorokan yang akan memperlambat penyembuhan.

6. Alkohol
Semua orang yang sedang sakit sebaiknya menghindari alkohol terutama yang berkaitan dengan sakit perut. Alkohol, seperti kopi, dapat menimbulkan diare yang memperburuk dehidrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

7. Susu
Susu sebaiknya dihindari oleh penderita hidung tersumbat dan sesak karena dapat memicu timbulknya lendir atau dahak.

Namun itu tidak sepenuhnya benar. "Tidak ada bukti bahwa mengurangi susu dapat mengurangi lendir," kata Arthur. Tetapi, beberapa orang mengakui bahwa susu dapat membuat dahak semakin tebal dan tidak menyenangkan.

8. Makanan yang digoreng dan berlemak
Makanan ini sebaiknya dihindari penderita sakit perut. Makanan berlemak membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati sistem pencernaan yang dapat menyebabkan mual dan memicu timbulnya asam lambung.

Makanan ini juga memancing timbulknya kejang otot di saluran usus sehingga memperburuk diare.

9. Makanan pedas
Makanan ini sebaiknya dihindari penderita influenza. Paprika cabai dan saus pedas menyebabkan panas dari capsaicin yang merupakan senyawa yang dapat mengiritasi saluran hidung

ANTARA

Baca juga:
Lima Kunci Agar Perut Tak Buncit
Bahaya Rokok Elektrik: Bisa Meledak dan Berisiko Kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang