TEMPO.CO, Jakarta - Cara menggendong bayi ada berbagai macam. Ada yang lebih suka menggunakan kain panjang dan bayi digendong menyamping, ada juga yang lebih menyukai menggendong bayi dengan gendongan di bagian depan menyerupai kanguru.
Psikolog klinis anak, Ine Indriani, mengatakan kedua cara itu sama-sama menguntungkan bayi. Bayi merasa nyaman dan hangat. "Karena melekat dengan ibu, jadi ada rasa attach atau kelekatan yang dirasakan oleh anak," ujar Ine saat dihubungi Tempo, Sabtu, 29 April 2017.
Baca: Penjelasan Dokter dan Psikolog Soal Perlu Tidaknya Bayi Dibedong
Namun, Ine melanjutkan, dibandingkan metode lain, menggendong seperti kanguru memiliki keunggulan. "Karena melekat di dada ibu, bayi merasa lebih aman karena bisa mendengar detak jantung ibu.
Selain itu, model menggendong ala kanguru yang menaruh bayi di depan dada ibu membuat bahu kiri-kanan ibu yang menggendong lebih seimbang dan membuat bahu tidak berat sebelah. "Gendongan selempang memang lebih simpel mengenakannya, tapi metode kanguru lebih dekat dengan jantung ibu," kata Ine.
Dokter spesialis anak, Budi Setiabudiawan, menambahkan, meski menggendong model kanguru adalah cara menggendong bayi yang benar, ada yang harus diperhatikan. "Gendong kanguru yang dibeli sudah terstandar," katanya.
AFRILIA SURYANIS