TEMPO.CO, Jakarta -Saat ini pemberian label perebut suami orang atau yang tren disebut dengan istilah pelakor sangat mudah dilakukan. Terutama kepada orang - orang dengan kecenderungan tertentu yang mencurigakan. Terutama bagi mereka memperlihatkan sebagian atau seluruh tanda-tanda sebagai perebut suami orang.
Jika ada beberapa di antara kita yang mungkin sedang dicurigai sebagai perebut suami orang, sebelum label tersebut telanjur melekat dan sulit dihapuskan, maka sikap tegas diperlukan.
Baca: Tak Mau disebut Pelakor? Hindari 5 Kesalahan Ini
"Cuma mengelak tidak cukup," ujar Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria kepada Aura. Mengelak dari bukti - bukti yang sudah diperlihatkan, kata Anggia, hanya akan membuat orang - orang terus berusaha mencari bukti dan saksi.
Anggia menuturkan, jika memang tidak merasa sebagai perebut suami orang, satu - satunya cara yang bisa dilakukan adalah membuktikan dengan sikap tidak lagi dekat dengan pria beristri itu. "Ini sikap tegas dan nyata yang seketika akan membungkam para penuding," kata Anggia.
Dengan menunjukkan jarak dan tidak memperlihatkan kedekatan dalam bentuk apapun akan membuat orang akhirnya berpikir bahwa benar memang tidak ada kedekatan yang mencurigakan itu.
"Kecuali jika memang ada apa - apa, biasanya seseorang yang dilabeli perebut suami orang akan menerima saja label dan cemooh orang - orang terhadap dirinya sebagai bagian dari konsekuensi sosial," kata Anggia.