TEMPO.CO, Jakarta -Menjadi lajang tentu tidak selamanya menyenangkan, apalagi kalau kelamaan. Tapi mungkin ada yang tak disadari para lajang, kenapa mereka tidak segera menemukan pasangan.
Irma Rahayu, seorang penyembuh jiwa dari Emotional Healing Therapy, menyebut ada sindrom yang menjangkiti para lajang. "Kalau yang perempuan sindrom Cinderela, kalau yang lelaki sindrom Peterpan," kata Irma dalam diskusi "Single, Sukses and Happy" di Cilandak Town Square, Sabtu 11 Februari 2012.
Sindrom Cinderella adalah sindrom perempuan yang mendamba pasangan bak pangeran di buku dongeng semasa kanak-kanak. "Romantis, sigap, dan tahu keinginan perempuan," ujar Irma. Sehingga mereka menunggu figur yang sempurna untuk menetapkan hati sebagai pasangan.
Lalu bagi para lelaki, mereka merasa sebagai Peterpan yang "forever young". "Sehingga bisa bermain-main terus dengan para perempuan," kata dia. Para lelaki yang merasa Peterpan ini biasanya suka tebar pesona, merasa ganteng dan suka memberi harapan kepada para perempuan. Tapi tujuannya hanya bermain-main tanpa komitmen.
Perempuan dan lelaki yang mengalami kedua sindrom ini biasanya memilliki masalah emosi dengan orang tuanya yang berlainan kelamin. Seperti perempuan dengan figur ayahnya dan lelaki dengan figur ibu. "Biasanya para pria Peterpan tidak dekat secara emosi dengan ibunya, sehingga kurang menghargai perempuan," ujar Irma.
Jadi, kalau ingin menghilangkan kedua sindrom ini, Irma berpesan: "Perbaikilah hubungan dengan orang tuamu."
DIANING SARI