Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Mitos Gula

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Ilustrasi gula pada anak-anak. Wxxi.org
Ilustrasi gula pada anak-anak. Wxxi.org
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Gula masih saja menjadi hantu diet bagi orang-orang yang mulai menerapkan hidup sehat. Bahkan salah satu bentuk khusus dari gula, yaitu fruktosa akan menjadi racun dalam dosis yang tinggi.

Berikut adalah lima mitos tentang gula dan beberapa perbedaan penting tentang bagaimana tubuh kita memproses berbagai bentuk gula itu.

1. Karbohidrat adalah karbohidrat, mereka semua memiliki kalori yang sama

Tidak sepenuhnya benar. Ada 3 molekul yang menyusun berbagai jenis karbohidrat: glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Ketiga molekul tersebut memiliki kepadatan kalori yang sama. Glukosa adalah energi kehidupan. Semua makhluk hidup membakar glukosa untuk membuat energi. Galaktosa, molekul yang hanya ditemukan di dalam gula susu, dengan cepat dikonversi dalam hati menjadi glukosa. Sedangkan fruktosa, yaitu molekul yang membuat gula menjadi manis juga dimetabolisme di hati. Tetapi tiap kelebihan fruktosa akan diubah menjadi lemak hati. Kelebihan fruktosa menyebabkan penyakit lemak hati yang memicu proses patologis resistensi insulin.

2. Fruktosa berubah menjadi glukosa dalam tubuh

Mungkin. Jika energi tubuh habis, fruktosa dapt diubah menjadi glikogen (pati hati) sebagai gudang untuk kesiapan energi. Dan, ini bisa digunakan saat tubuh membutuhkan glukosa saat melakukan olahraga lebih atau jika sedang kelaparan. Namun, kebanyakan dari kita tidak sampai kehabisan energi sehingga fruktosa akan berubah menjadi lemak hati dan memicu resistensi insulin. Ini adalah salah satu alasan mengapa olahraga dapat menjadi penangkal konsumsi fruktosa berlebihan.

3. Orang dapat membatasi konsumsi gula mereka tanpa kesulitan apapun

Faktanya, gula dapat membuat candu.
Dalam penelitian hewan, fruktosa menyebabkan empat kriteria kecanduan: penarikan diri, ketagihan, makan yang sangat banyak, dan sensitivitas terhadap zat adiktif lainnya. Pada manusia, fruktosa memiliki efek pada pusat otak yang mirip seperti alkohol. Dan itu menyebabkan lingkaran setan konsumsi dan penyakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Sirup jagung fruktosa tinggi lebih buruk dibandingkan gula meja

Studi membandingkan sirup jagung fruktosa tinggi dengan gula meja (sukrosa) menunjukkan bahwa mereka memiliki efek sama terkait metabolisme di dalam tubuh. Keduanya sama-sama buruk untuk tubuh. Sirup jagung tersebut memiliki 55 persen fruktosa sedangkan sukrosa mengadung fruktosa 50 persen. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa beberapa gula dalam minuman komersial mungkin memiliki fruktosa sebanyak 65 persen yang tentu membuat efek lebih buruk.

5. Fruktosa adalah hal wajar dan banyak ditemukan dalam buah sehingga tidak mungkin beracun

Hanya karena suatu bahan kimia yang alami dan aman dalam jumlah kecil, bukan berarti itu tidak berbahaya dalam jumlah besar. Sedikit fruktosa sangat aman, tentu saja jika jumlahnya banyak tidak baik.

TIME | ISMI WAHID


Terpopuler:
48 Kosmetik Tergolong Berbahaya

Buku Antropologi Visual Diluncurkan Dosen UGM

Komunitas Buleut Ajak Anak Main di Luar

Anak Baik Hati Aman dari Bullying

Kemampuan Berbahasa Bantu Anak Kendalikan Marah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

16 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.