Apa Saja yang Menjadi Pemicu Begadang?

Reporter

Ellya Syafriani

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 24 Juni 2024 12:34 WIB

Foto ilustrasi. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang dewasa memerlukan waktu tidur antara 6 hingga 8 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Penelitian mengindikasikan bahwa tidur yang cukup membantu mengembalikan energi dan mengisi ulang tubuh. Namun, lebih dari 60 persen orang dewasa sering kali tidak mencapai jumlah jam tidur yang direkomendasikan tersebut karena kadang kala begadang.

Akan tetapi anjuran ini banyak dihiraukan, bahkan membuat orang kerap tidur larut malam lantaran begadang. Apa yang memicu kebanyakan orang melakukan begadang atau tidur terlarut malam?

Umumnya penyebab begadang dapat beragam, mencakup faktor-faktor gaya hidup, psikologis, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa seseorang mungkin begadang:

Paparan Cahaya Buatan

Paparan cahaya buatan yang berlebihan atau tidak tepat waktu dapat menyebabkan ritme sirkadian seseorang tidak selaras dengan jadwal siang-malam. Hal ini dapat mengganggu tidur mereka dan menimbulkan dampak kesehatan lainnya termasuk memburuknya metabolisme, penambahan berat badan, masalah kardiovaskular, dan bahkan mungkin peningkatan risiko kanker.

Advertising
Advertising

Stres dan Kecemasan

Malam menjadi waktu yang rawan bagi kecemasan karena saat itulah pikiran sering kali terfokus pada ketakutan dan kekhawatiran yang terpendam. Ketika orang berbaring di tempat tidur pada malam hari, tanpa distraksi dari aktivitas sehari-hari, kekhawatiran yang sebelumnya terpendam bisa muncul ke permukaan dengan lebih intens.

Selain itu, kondisi-kondisi tertentu juga cenderung muncul di malam hari dan memperburuk kecemasan. Misalnya, bagi orang yang mengalami gangguan mimpi buruk, terbangun dari mimpi buruk dapat meningkatkan perasaan tertekan dan kecemasan. Sementara bagi mereka yang menderita PTSD, malam sering kali terasa lebih sulit karena mimpi buruk dan gangguan tidur yang sering terjadi. Bahkan serangan panik yang terjadi di malam hari bisa membuat seseorang terbangun dengan rasa cemas yang intens, merasa bahwa sesuatu yang buruk sedang atau akan terjadi.

Kafein

Kafein mempengaruhi otak dengan menghalangi reseptor adenosin. Adenosin adalah zat kimia yang memicu rasa kantuk dan diproduksi di otak selama kita terjaga. Secara normal, adenosin akan menumpuk semakin lama kita terjaga, yang menyebabkan rasa mengantuk semakin kuat. Ketika kafein menghambat proses ini, efeknya membuat kita tetap terjaga dan waspada. Namun, hal ini juga dapat menjadi penyebab mengapa konsumsi kafein dapat mengganggu tidur.

Kesulitan Tidur

Salah satu tantangan paling signifikan yang terkait dengan tidur larut malam adalah kesulitan untuk tertidur. Tubuh Anda mungkin tidak merasa lelah atau siap untuk tidur jika Anda tidur lebih larut dari biasanya. Kesulitan ini bisa menimbulkan lingkaran setan begadang bahkan sampai larut malam karena Anda tidak bisa tidur, sehingga semakin mengganggu jadwal tidur Anda.

Aktivitas Fisik dan Mental yang Merangsang

Begadang secara konsisten dan jadwal tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental. Orang dengan pola tidur tidak teratur cenderung mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi. Mereka mungkin juga kesulitan mengatur emosi dan mengelola stres.

SLEEP FOUNDATION | HEALTH MAKES YOU
Pilihan editor: Serba-serbi Begadang: 6 Cara Jitu Badan Tetap Bugar Saat Harus Tidur Larut Malam

Berita terkait

Mengapa Orang-orang Senang Nonton Tema Film Horor?

2 hari lalu

Mengapa Orang-orang Senang Nonton Tema Film Horor?

Salah satu alasan utama orang menikmati film horor adalah untuk merasakan sensasi rangsangan yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Tubuh Harus Stop Begadang

8 hari lalu

5 Tanda Tubuh Harus Stop Begadang

Jangan abaikan isyarat tubuh Anda untuk istirahat yang cukup adalah kunci untuk tetap sehat dan bugar dengan menghentikan kebiasaan begadang.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Begadang: 6 Cara Jitu Badan Tetap Bugar Saat Harus Tidur Larut Malam

9 hari lalu

Serba-serbi Begadang: 6 Cara Jitu Badan Tetap Bugar Saat Harus Tidur Larut Malam

Di samping itu, kadang kala tidur larut malam, kadang disebut setengah begadang, harus dilakukan banyak orang untuk mengerjakan beberapa hal.

Baca Selengkapnya

Rutin Mengonsumsi Kafein, Jangan Lupa Kenali Dampaknya untuk Kesehatan

9 hari lalu

Rutin Mengonsumsi Kafein, Jangan Lupa Kenali Dampaknya untuk Kesehatan

Bagaimana pengaruh kafein pada tubuh yang dikonsumsi secara rutin berhari-hari?

Baca Selengkapnya

Penelitian Temukan Kaitan Begadang dan Kesehatan Mental Buruk

10 hari lalu

Penelitian Temukan Kaitan Begadang dan Kesehatan Mental Buruk

Penelitian menemukan tidur setelah pukul 01.00 bisa memicu masalah kesehatan mental. Yang suka begadang hasilnya lebih buruk.

Baca Selengkapnya

Sering Begadang Menonton Laga Euro 2024? Waspada Aneka Risiko Begadang Bagi Tubuh

10 hari lalu

Sering Begadang Menonton Laga Euro 2024? Waspada Aneka Risiko Begadang Bagi Tubuh

Para fans sepak bola banyak yang menghabiskan waktu untuk begadang lantaran mengejar tontonan favorit tim-tim kesayangan..

Baca Selengkapnya

Cara Tidur Sehat yang Perlu Diajarkan pada Anak

12 hari lalu

Cara Tidur Sehat yang Perlu Diajarkan pada Anak

Dokter menjelaskan cara tidur yang sehat perlu diajarkan pada anak sejak dini untuk meningkatkan kualitas hidup.

Baca Selengkapnya

Minum Kopi Bisa Memicu Kecemasan?

12 hari lalu

Minum Kopi Bisa Memicu Kecemasan?

Kandungan kafein dari satu cangkir minum kopi atau teh bisa berbeda kadarnya dipengaruhi proses pembuatan dan jenisnya.

Baca Selengkapnya

Musik Sebagai Pengantar Tidur dan Kaitannya dengan Tidur Berkualitas

16 hari lalu

Musik Sebagai Pengantar Tidur dan Kaitannya dengan Tidur Berkualitas

Musik dapat mempengaruhi suasana hati dan membantu tubuh rileks, menciptakan kondisi yang ideal untuk tidur berkualitas.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Marah-marah Baik buat Kesehatan Mental

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Marah-marah Baik buat Kesehatan Mental

Penelitian menyebut marah-marah bisa mengurangi depresi, stres, dan kecemasan dibanding perilaku yang sopan dan kalem.

Baca Selengkapnya