TEMPO.CO, Jakarta - Ayah dan ibu memiliki peran yang saling mendukung dan membantu, sehingga jika salah satu fungsinya rusak ada kemungkinan anak akan kehilangan identitas, termasuk bila seorang ayah bekerja jauh dari anak-anaknya.
Muhamad Nanang Suprayogi, seorang psikolog berpendapat, bila berada dalam kondisi tersebut sang ayah harus melakukan komunikasi secara rutin dan meski pada kondisi sulit tetap dapat dilakukan melalui media sosial yang kini sudah dengan mudah dan murah digunakan.
Baca juga:
Ini 3 Ramalan Pembawa Acara Karma, Roy Kiyoshi
Meghan Markle Jadi Anggota Kerajaan, Istana Siapkan Hadiah Khusus
“Disarankan tidak hanya komunikasi audio saja, tetapi namun juga secara visual (menggunakan video call),” ujarnya, belum lama ini.
Menurut dia, hal tersebut penting untuk tetap menumbuhkan dan menguatkan ikatan emosional antara ayah dan sang anak, terutama bila anaknya masih kecil. Saat komunikasi dijalin, sang ayah dapat menanyakan pada anak tentang hal-hal yang berkaitan dengan sekolahnya, guru-gurunya, teman-temannya atau hal-hal yang disukainya.
Ayah juga dapat bertanya tentang aktivitas anaknya setelah selesai sekolah, seperti kegiatan bermain dengan teman-temannya, atau tentang siapa teman akrabnya dan sebagainya.
Saat sang anak bercerita, ayah perlu untuk menanggapi cerita tersebut, mencatatnya dan bila perlu menghapal nama guru anaknya, nama teman-teman anaknya, pelajaran yang disukai anaknya dan apa yang dikeluhkan anaknya.
Kemudian, ayah harus memberikan kesempatan kepada anaknya untuk menceritakan sesuatu, apakah itu tentang nilai yang bagus atau pujian yang dia terima dari gurunya. Ayah juga harus peka bila melihat anak kurang ceria, seperti sedang memendam sesuatu yang tidak menyenangkan.
Baca: Kakak Zaskia Sungkar Wafat: Bagaimana Menangani Autoimun?
Berilah kesempatan anak untuk mencurahkan hati tentang kesedihannya, dengarkan dan kuatkan dia. Bila sang ayah berkesempatan pulang, lanjut Nanang, perlu juga membawakan sesuatu atau oleh-oleh yang disukai anaknya.
Hal yang penting lain adalah menyempatkan waktu untuk jalan-jalan atau bersantai bersama keluarga. Mengajak anak-anak berekreasi tidak perlu ke tempat yang jauh atau mahal karena yang lebih mereka butuhkan adalah kebersamaan keluarga.