Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Merawat Koleksi Boneka, Jangan Taruh di Ruang Terbuka

image-gnews
Broto Happy dengan boneka maskot Piala Dunia 2016 di Brasil. Dok. pribadi Broto Happy
Broto Happy dengan boneka maskot Piala Dunia 2016 di Brasil. Dok. pribadi Broto Happy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengoleksi suatu hal mungkin menjadi pilihan hobi sebagian orang. Mulai dari koleksi tas bermerek, sepatu, pakaian, bahkan sampai berbagai macam souvenir seperti gantungan kunci, patung, tempelan kulkas, kartu pos dan banyak lainnya. Broto Happy Wondomisnowo, menjatuhkan pilihan koleksinya kepada boneka maskot acara pesta olahraga.

Saat dihubungi TEMPO.CO pada 5 April 2018, Broto menceritakan kegemarannya mengkoleksi berbagai boneka maskot bermula dari pekerjaannya sebagai wartawan olahraga pada saat itu. Ingin memiliki souvenir yang berbeda dari umumnya, ia pun memilih boneka maskot acara pesta olahraga. Baca: Segera Nikahi Sahabat Anda Jika Tanda - Tanda Ini Muncul

“SEA Games tahun ’93 di Singapur. Waktu itu maskotnya hewan singa. Itu pertama kalinya saya beli boneka maskot sebagai souvenir,” kataya. Awalnya, boneka maskot tersebut ia biarkan untuk menjadi mainan keponakannya. Namun, beberapa kali mendapatkan tugas liputan dan kembali membeli boneka maskot tersebut, membuat Broto akhirnya mulai mengoleksi boneka-boneka maskot.

Untuk boneka maskotnya sendiri sangat beragam dan mungkin hampir seluruh acara pesta olahraga mulai dari tahun 1993 ia koleksi. “Ada maskot burung merpati, saya beli dua-duanya jantan dan betina. Waktu itu acara ASEAN GAMES tahun 1994 di Hiroshima,” katanya.

Koleksi lainnya adalah boneka maskot gajah saat SEA Games 1995 di Thailand, boneka hanoman sebagai maskot pada SEA Games 1997 di Jakarta, boneka burung camar sebagai maskot Asian Games 2002 di Korea Selatan, dan masih banyak lagi. Baca: 6 Pemilik Zodiak Terkenal Setia dengan Pasangan, Anda Termasuk?

Hampir seluruh koleksi bonekanya Broto kumpulkan sendiri saat ia menjalankan tugasnya sebagai wartawan olahraga, namun ada juga beberapa yang merupakan hasil titipan kepada teman. “Waktu itu acara Olimpiade di London tahun 2012, karena kawan yang sedang bertugas ya saya titip belikan boneka maskotnya,” kata pria yang kini menjadi penulis freelance selain sebagai komentator badminton di televisi. Baca: Terbiasa 3 Jam Olahraga Ekstrem, Apa Saja Olah Tubuh Salman Khan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Broto mengungkapkan untuk harga tiap maskot berbeda-beda. Yang paling murah berkisar ratusan ribu hingga yang paling mahal mungkin bisa menyentuh angka satu juta rupiah. “Yang mahal itu kalau sudah souvenir dari negara di Eropa atau Amerika, pasti mahal itu.”

Oleh karena itu, Broto menjaga dan merawat barang koleksinya ini agar tidak mudah rusak dan berubah warnanya. Hal yang dilakukan, menurut Broto, yang pertama adalah mengumpulkan koleksi boneka-boneka maskot tersebut dalam satu tempat. Setelah itu, lakukan pencucian boneka secara rutin, “Biar nggak rusak saya kumpulin dulu, terus saya laundry.”

Kolekso boneka maskot Broto, mulai dari SEA Games, Asian Games, Olimpiade, Piala Eropa hingga Piala Dunia. (Dok. pribadi Broto Happy)

Broto juga tidak membiarkan boneka maskot koleksinya terpajang di dalam lemari pajangan yang terbuka, “Kalau dibiarin di tempat terbuka itu warnanya bisa kusam,” ungkapnya. Maka dari itu, setelah di-laundry, boneka-boneka tersebut ia masukkan ke dalam plastik baru kemudian disimpan dengan rapih di dalam lemari.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

15 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

16 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

16 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

17 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

21 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.