TEMPO.CO, Jakarta - Suvenir adalah hal yang tidak lupa kita bawa bisa berkeliling dunia. Suvenir bisa berupa apa saja mulai dari swafoto atau mengoleksi cindera mata baik yang umum maupun beda dari orang lain. Seorang pria pensiunan karyawan Perserikatan Bangsa Bangsa, Edoardo Flores, memilih cara tak tak lazim untuk menandai pengalamannya melancong ke berbagai tempat di seluruh dunia. Ia hobi mengumpulkan tanda 'Do Not Disturb' dari hotel hotel di seluruh dunia. Saat ini ia kira-kira sudah memiliki sebanyaj 15.000 tanda Do Not Disturb.
Koleksi pria asal Italia itu dikumpulkan dari tempat-tempat yang sangat berjauhan letaknya, termasuk Tibet dan Burkina Faso. Koleksi Flores dimulai ketika seorang rekan melihat ada tanda Don’t Disturb yang tidak biasa di Pakistan dan digantung di kantornya. Rekannya itu menyarankan Flores untuk mengoleksi saja karena Flores memang sering bepergian antarnegara. Baca: Vitamin C, Disuntik atau Dikonsumsi? Cek Penjelasan Pakar
Atas saran temannya itu, ia pun mulai mengumpulkan tanda-tanda Do Not Disturb dalam setiap perjalanan bisnisnya. Koleksinya saat ini sudah hampir mencakup hotel di negara-negara di seluruh dunia. "Saya selalu mengambil beberapa tanda (Do Not Disturb) sebagai suvenir dari perjalanan bisnis tanpa memilih-milih," katanya dikutip The Independent, Jumat, 6 April 2018. “Saya bahkan mengambil souvenir yang mirip dari hotel setiap kali bepergian,” ujarnya. Baca: Waspada Gagap : Efeknya Bisa Bullying, Intip Solusi Emily Blunt
Selain mengoleksi dari perjalanannya, Flores juga meminta teman-teman dan kolega-koleganya untuk ikut menambah koleksinya. Seringkali dengan bertukar tanda yang dipunyai.
Dari ribuan koleksinya itu, Flores melihat ada beberapa perubahan tanda 'Do Not Disturb' dar tahun ke tahun. Ia punya koleksi yang berasal dari tahun 1940-an dan 1950an. Menurutnya tanda di era itu memiliki desain yang sebagian besar lucu. Instruksi yang terdapat di dalamnya sangat panjang termasuk ukuran kertasnya. Baca: Bagaimana Menghitung Asupan Vitamin C? Minimal 75 Mg per Hari
Tahun-tahun berikutnya, kata Flores, terjadi pergeseran ke gaya desain yang sederhana dan to-the-point sebelum pindah ke desain grafis orisinal yang dikombinasikan dengan pesan yang tidak konvensional. Tanda-tanda paling menarik, kata Flores, berasal dari negara-negara Asia. Sebab hotel-hotel di Asia ada yang membuat tanda itu dari pengrajin lokal dengan bentuk patung kayu yang unik atau bahan-bahan alami dan unik lain.
Salah satu tanda paling langka yang ia koleksi berasal dari Domus Sanctae Marthae di Vatican City, dari suatu hotel khusus bagi pebisnis. Dengan belasan ribu koleksinya itu, Flores pernah memamerkannya dalam sebuah pameran di Dubai dan Belanda. Ia juga berencana mencari tempat untuk pameran secara permanen, dengan koleksi yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun.