Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahayanya Membaca di Cahaya Redup, Waspada Nyeri Leher

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membaca buku adalah kebiasaan baik yang membuat otak manusia bekerja dengan lebih baik. Dibandingkan menonton, misalnya, membaca lebih meningkatkan aktivitas otak dalam berimajinasi.

Itulah sebabnya membaca merupakan salah satu aktivitas yang diperkenalkan orang tua kepada anak sejak kecil. Beberapa anak sering membaca buku di tempat yang kurang cahaya sebelum tidur.

Baca juga:
Kopi Sebabkan Kanker? Cek Dulu Penjelasan Para Ahli Ini
UNBK Dianggap Sulit, Warganet Protes di Media Sosial
Apa Itu Gaya Hidup Sedentari? Bisa Ancam Jiwa? Cek Solusinya

 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal mengungkap bahwa membaca di ruangan yang tidak terlalu terang menyebabkan ketegangan pada otot mata. Kurangnya pencahayaan membuat mata bekerja lebih keras agar bisa fokus. Dampaknya mata harus bekerja keras agar objek yang dilihat menjadi lebih jelas.

Disebutkan dalam riset itu bahwa retina mata akan memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya. Hal ini memungkinkan mata mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin, sehingga sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, apabila mata bekerja keras dalam waktu yang cukup lama, maka ototnya akan cepat lelah. Sejumlah efek yang kurang baik akan Anda rasakan seperti mata terasa perih dan gatal, sakit kepala, serta nyeri leher.

Terkadang seseorang yang membaca di tempat redup harus sering berkedip agar objek yang dilihat lebih fokus. Dampak jangka panjangnya adalah rabun jauh dan butuh kaca mata untuk bisa melihat dengan jelas.

Kondisi di atas perlu diantisipasi, terutama pada anak. Pasalnya, aktivitas membaca sejak kecil bisa jadi kebiasaan hingga dewasa.

Orang tua harus memastikan bahwa ruang tempat anak membaca cukup terang, serta jangan biarkan mereka membaca sambil berbaring.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

19 jam lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

Mata berkedip terlalu sering bisa menjadi gejala berbagai masalah kesehatan dan mungkin saja serius dan perlu penanganan dokter, jangan abaikan.


Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

5 hari lalu

Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

Buku napak tilas Pegadaian ini berisi sejarah panjang perjalanan PT Pegadaian selama lebih dari satu abad berkontribusi dan melayani masyarakat Indonesia.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

12 hari lalu

Ilustrasi pria memakai baju warna pink. Foto: Freepik.com/halayalex
5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

12 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

14 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

14 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

15 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.