Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Sebabkan Kanker? Cek Dulu Penjelasan Para Ahli Ini

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasikopi. fadquip.com
Ilustrasikopi. fadquip.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Putusan seorang hakim pengadilan Los Angeles, California, mengagetkan industri kopi di Amerika Serikat. Rabu dua pekan lalu, hakim Elihu M. Berle memutuskan sekitar 90 perusahaan kopi di California, termasuk Starbucks dan 7-Eleven, harus memasang pesan peringatan mengenai bahan kimia dalam kopi yang berpotensi menyebabkan kanker.

Pesan peringatan untuk konsumen itu berisi informasi tentang zat-zat kimia yang diketahui menyebabkan kanker dan mengandung racun reproduktif. Termasuk akrilamida (acrylamide), yang antara lain terdapat dalam biji kopi yang dipanggang dan makanan yang dibakar.

Baca juga:
Kelelahan, Lemas, dan Mudah Marah Ciri Orang Alami Gangguan Tidur
Intip 2 Trik dari Ahli Agar Terbebas dari Gaya Hidup Sedentari

Berle memenangkan gugatan yang diajukan lembaga swadaya masyarakat Council for Education Agency for Research Toxics (CEART) pada 2010. Penggugat menyatakan perusahaan-perusahaan kopi tersebut telah melanggar Undang-Undang tentang Air Minum yang Aman pada 1986, yang lebih dikenal sebagai Proposisi 65. Undang-undang ini mewajibkan setiap perusahaan mengumumkan kepada masyarakat ihwal zat-zat kimia yang terkandung dalam produknya sesuai dengan daftar Proposisi 65.

"Penggugat menunjukkan bukti bahwa mengkonsumsi kopi meningkatkan risiko membahayakan janin, bayi, anak-anak, dan orang dewasa," ujar Berle, seperti dikutip The Los Angeles Times. Menurut dia, dalam kesaksiannya, ahli medis dan epidemiologi yang diajukan para tergugat tak memiliki penjelasan mengenai hal itu.
Ilustrasi kopi. shutterstock.com

Daftar Proposisi 65 pertama kali dipublikasikan pada 1987 dan selalu dimutakhirkan setidaknya sekali dalam setahun. Kini terdapat sekitar 800 zat kimia dalam daftar itu. Akrilamida masuk daftar ini pada 1 Januari 1990, meskipun para ilmuwan kala itu tak menemukan zat kimia tersebut dalam makanan yang dimasak. Pada 1991, International Agency for Research on Cancer (IARC), yang merupakan bagian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengklasifikasikan kopi dalam Kelompok 2B, yang berarti mungkin bersifat karsinogen bagi manusia.

Bukti pertama bahwa akrilamida terdapat dalam makanan yang telah dimasak ditemukan Badan Makanan Nasional Swedia bekerja sama dengan University of Stockholm pada 2002. Mereka mengumumkan penemuan akrilamida pada kentang goreng, keripik kentang, roti, dan produk biji-bijian, termasuk kopi. Inilah yang menjadi dasar CEART memasukkan gugatannya.

Penelitian yang mengungkap akrilamida mengakibatkan kanker dilakukan National Center for Toxicological Research pada Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, pada 2012. Penelitian ini dilakukan di tingkat binatang percobaan. Para peneliti memberikan air yang terkontaminasi akrilamida dengan konsentrasi 6,25; 12,5; 25; dan 50 bagian per sejuta bagian (ppm) kepada 50 tikus selama dua tahun. Hasilnya, tikus dan mencit yang terpapar akrilamida memiliki peningkatan risiko berkembangnya kanker. Yang muncul di antaranya kanker hati, paru-paru, kulit, kelenjar susu, dan indung telur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Sukses di Indonesian Idol, Begini Daniel Mananta Atasi Tumor

American Cancer Society (ACS) mengomentari hasil penelitian FDA tersebut. Menurut organisasi ini, dosis yang diberikan kepada binatang percobaan itu mencapai 1.000-100 ribu lebih besar ketimbang kadar akrilamida yang ditemukan dalam menu makanan manusia. "Akrilamida memang memiliki risiko mengakibatkan kanker berdasarkan studi pada binatang, tapi itu bukan bukti positif kalau zat tersebut penyebab kanker pada manusia," ucap J. Leonard Lichtenfeld, Wakil Kepala Kantor Medis ACS.

Menurut ACS, kebanyakan riset sejauh ini tidak menemukan peningkatan risiko kanker pada manusia terkait dengan paparan akrilamida. Beberapa jenis kanker, seperti kanker ginjal, dinding rahim, dan indung telur, merupakan hasil dari gabungan berbagai pemicu.
Ilustrasi peneliti di laboratorium. Shutterstock

IARC pun telah merevisi kategori kopi dalam daftarnya pada Juni 2016 dan mengklasifikasikannya ke dalam Kelompok 3, yang berarti tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyebab kanker. Institusi ini menetapkan hal itu setelah meninjau lebih dari seribu penelitian dan banyak literatur ilmiah yang menunjukkan tidak ada bukti yang menghubungkan mengkonsumsi kopi dengan kanker.

Sebagian besar tergugat menerima putusan hakim Pengadilan Los Angeles ini, termasuk 7-Eleven. Sementara itu, Starbucks akan melakukan perlawanan hukum. Batas akhir untuk memasukkan permohonan banding adalah 10 April 2018. Starbucks menolak memberikan komentar kepada media dan meminta agar merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan National Coffee Association (NCA). "Label peringatan pada kopi akan menyesatkan. Panduan menu milik pemerintah Amerika Serikat menyebutkan kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat," ujar William Murray, Presiden dan Chief Executive Officer NCA.

MAJALAH TEMPO | Dody Hidayat | National Center For Biotechnology Information |Healthline.com | Livescience.com | CA.GOV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

4 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.