TEMPO.CO, Jakarta - Semua tahu, bahwa sarapan adalah sumber energi untuk beraktivitas hari itu. Namun, masih banyak yang melewatkannya. Tragisnya, meskipun sarapan, yang sering terjadi adalah pemilihan menu sarapan yang tidak sehat.
Menurut nutrisionis muda, Alvin Hartanto, yang harus Anda perhatikan dalam sarapan, adalah menu yang dipilih. Hindari pemilihan menu sarapan yang tidak sehat.
Baca juga:
Mau Bulan Madu? Intip Pilihan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Ini The Best Man yang Dipilih Pangeran Harry, Sedekat Apa Mereka?
Waspada Kecanduan Kafein, Intip Tanda-tandanya
“Sarapan yang sehat adalah terdapatnya kombinasi karbohidrat dan protein [dalam menu sarapan],” ungkapnya kepada TEMPO.CO saat ditemui pada 25 April 2018 di Jakarta.
Karbohidrat misalnya, Alvin melanjutkan, bisa Anda temukan pada buah, sayur atau makanan yang berbahan gandum seperti oatmeal juga sereal. Kemudian untuk kandungan protein dapat Anda temukan pada kacang hijau, susu, telur, juga daging.
Baca Juga:
“Salahnya, orang Indonesia itu sukanya makan karbohidratnya aja, contohnya makan nasi aja, ah. Roti aja, ah. Bubur aja, ah. Tapi tidak memasukkan asupan proteinnya, itulah yang menyebabkan gizinya jadi tidak seimbang,” kata pria yang juga menjadi seorang youtuber ini.
Oleh karena itu, selain mulai menerapkan kebiasaan sarapan di pagi hari, Anda juga harus cerdas dalam pemilihan menu sarapan. Biasanya, orang akan memilih menu sarapan yang praktis sehingga tidak banyak membuang waktu. Telur yang direbus bisa menjadi menu praktis untuk sarapan Anda.
Susu atau kacang hijau juga dapat menjadi pilihan sarapan. Tidak ada takaran pasti berapa banyak sebaiknya Anda konsumsi susu, semua tergantung pada kondisi tubuh pribadi masing-masing. Tetapi, lanjut Alvin, anjuran yang baik adalah setidaknya konsumsi satu sampai dua gelas susu setiap hari. “Sedangkan untuk kacang hijau sendiri satu mangkuk dalam sehari sudah cukup,” ucap Alvin.