Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami Istri Bekerja Kerap Bertengkar, Atasi dengan Teori Layangan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suami istri yang sama-sama bekerja kerap dituduh jadi biang pertengkaran dalam keluarga. Namun, nyatanya bukan itu penyebab cek-cok utama.

Akademisi psikologi di Bina Nusantara University, Muhamad Nanang Suprayogi, mengatakan kecenderungan pertengkaran lebih dipengaruhi oleh seberapa besar masalah yang dialami oleh masing-masing dari mereka di tempat pekerjaan. “Bila keduanya berada di tempat pekerjaan yang nyaman, maka mereka juga akan jarang mengalami pertengkaran saat di rumah,” katanya.

Apabila hanya suami yang bekerja, tetapi ia menghadapi banyak masalah dalam bekerja dan tidak selesai di tempat pekerjaan, maka masalah itu akan terbawa ke rumah dan mendorong adanya kecenderungan pertengkaran. Oleh sebab itu, kecenderungan pertengkaran di rumah tidak terkait langsung apakah keduanya bekerja atau tidak. Baca: Tren "Virtual Reality", Tilik Dampaknya untuk Anak

Selain seberapa besar masalah yang dihadapi di tempat bekerja, kecenderungan pertengkaran juga lebih dipengaruhi tingkat komunikasi pasangan suami istri. Dalam kondisi ini, bisa jadi masalah muncul bukan di tempat kerja, tetapi mungkin di rumah, seperti perselisihan akibat perbedaan cara mereka dalam mendidik anak.

Bila suami-istri bekerja, hal terpenting yang harus dilakukan keduanya guna menekan pertengkaran adalah kemauan untuk saling memahami. Biasanya, wanita akan lebih mengedepankan perasaan dalam menghadapi masalah sehingga lebih banyak berbicara dan lebih mudah marah.

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Sementara itu, kaum pria cenderung menonjolkan nalar atau logika sehingga bila pertengkaran terjadi, suami perlu menggunakan ‘teori layangan’, yakni sikap tarik-ulur dalam merespon persoalan tersebut. Baca: Simak Gejala Awal Lupus dari Kulit Ruam dan Bersisik

Ketika emosi istri sedang memuncak, maka sang suami perlu mengendurkan sikapnya, tetapi saat istri mulai menurunkan tensinya, baru si suami bisa mengeluarkan penegasan yang lebih kuat. “Jangan kenceng-kencengan, nanti malah putus layangannya, terjadi pertengkaran hebat,” kata Nanang Suprayogi.

Suami harus bersikap tenang atau diam saat suasana hati istrinya sedang ‘panas’ sampai setelah semua uneg-uneg istri keluar, baru kemudian suami berbicara. Sikap ini perlu dilakukan suami karena kadang-kadang istri bersikap seperti itu karena hanya ingin didengarkan, dimengerti atau dipahami. Setelah itu lonjakan emosi wanita biasanya akan mereda.

‘Teori layangan’ tersebut sebenarnya juga bisa dilakukan oleh istri saat emosi suaminya sedang meninggi. Upaya untuk menekan potensi pertengkaran di dalam rumah tangga tidak hanya perlu dilakukan oleh suami, tetapi juga istri, baik keduanya bekerja ataupun tidak. Baca: 5 Aktivitas Seksual Ini Tingkatkan Keintiman dengan Pasangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu solusinya perlu waktu yang diluangkan bersama, berlibur dari pekerjaan, dan berekreasi. “Tidak harus jauh, tidak harus mahal, yang penting keduanya merasa nyaman, tidak terus-menerus memikirkan pekerjaan.”

Suasana seperti itu diperlukan karena sepanjang waktu, kualitas kebersamaan suami-istri yang bekerja sangat minim. Bila mereka masih memiliki anak-anak yang masih kecil maka perlu dibawa juga, tetapi bila sudah besar, biasanya mereka juga memiliki kegiatan lain sehingga suami-istri berlibur cukup berdua saja.

Anak-anak yang masih kecil perlu dibawa karena justru bisa membuat suami-istri lebih segar seperti dengan melihat mereka bermain, berlari dan sebagainya. Keikutsertaan mereka juga dapat mengisi kembali energi suami-istri dalam menjalankan rutinitas pekerjaan.

Pada kondisi berbeda, bila istri yang bekerja tetapi suami di rumah, idealnya suami mendukung apa yang dilakukan oleh sang istri. Nanang menilai, kondisi tersebut bukanlah persoalan yang berarti sepanjang suami ikut membantu mengurus pekerjaan rumah tangga, termasuk keperluan anak-anak di rumah dan bersekolah. Suami juga bisa melakukan pendampingan kepada istri seperti mengantar dan menjemput istrinya bekerja.

Tujuan dukungan dan pendampingan yang dilakukan suami, selain memberikan kenyamanan dan mengurangi keletihan dalam bekerja, juga agar sang istri tidak merasa sedang ‘diperas’ menafkahi keluarga.

Ilustrasi bertengkar. Shutterstock

Psikolog Tanti Diniyanti mengatakan, pertengkaran kerap terjadi antara suami dan istri karena mereka sama-sama merasa butuh dipahami. Misalnya saat suami merasa letih bekerja dan setelah sampai di rumah ingin sudah disiapkan makanan dan sebagainya, padahal sang istri juga merasa capek karena pekerjaan di rumah yang tiada habisnya.

Namun demikian, ketika suami pulang bekerja, sebaiknya istri memang perlu mempersiapkan apa-apa yang dibutuhkan suami sedapat mungkin untuk menunjukkan perhatian. Dengan begitu, meskipun merasa letih setelah bekerja, suami akan merasa lebih nyaman saat tiba di rumah sehingga apapun masalah yang terjadi dapat dibahas dengan komunikasi yang lebih baik. Sang istri sebaiknya juga tidak secara beruntun menyampaikan keinginannya kepada suami, tetapi pilih waktu yang tepat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

2 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

2 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

10 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

10 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

13 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.