TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa saat ini generasi yang sebagian besar memegang peran kemimpinan bisnis adalah generasi X. Generasi X adalah generasi yang hidup dan tumbuh dalam menggunakan media sosial lebih sering dibandingkan generasi lain.
Kebanyakan orang berpikir mungkin itu adalah generasi milenium, yang mendominasi pertumbuhan teknologi dan media. Nyatanya, generasi yang lahir antara tahun 1965 dan 1981 adalah generasi yang mendominasi dunia teknologi media, berdasarkan laporan CNBC.
Baca juga: Probiotik dalam Yoghurt Bisa Kurangi Kecemasan? Tilik Riset Ini
Menurut Pew Research tahun 2014, Gen X adalah "generasi yang diabaikan,". Rata-rata orang terfokus pada generasi baby boomers (kelahiran tahun 1946-1964) yang menuju masa pensiun. Ataupun, generasi milennial (kelahiran tahun 1977-1995) yang sedang menanjaki karirnya. Namun, penelitian tersebut melaporkan bahwa Gen X memainkan peran penting dalam dunia digital tetapi kurang dihargai dalam kepemimpinan. Hal ini karena umumnya organisasi masih bergulat dengan perubahan digital.
Global Leadership Forecast 2018 melihat lebih dari 25 ribu pemimpin yang mencakup 54 negara dan 26 sektor industri besar. Dalam laporan yang diterbitkan, ditemukan bahwa Gen X saat ini menyumbang 51 persen dari peran kepemimpinan secara global. Memiliki rata-rata 20 tahun pengalaman di tempat kerja, Gen X siap untuk menjajaki hampir seluruh peran kepemimpinan.
Gen X, bagaimanapun juga, biasanya tidak dianggap sebagai generasi digital lebih lama dibanding generasi milenial. Akan tetapi, sekitar 54 persen Gen X dan 56 persen generasi milenium dilaporkan bahwa mereka pintar secara digital. Hasil temuan tersebut didukung oleh penelitian Nielsen, yang mengungkapkan bahwa Gen X adalah generasi yang paling terhubung [dengan dunia digital]. 
Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com
Nielsen menemukan bahwa Gen X menggunakan media sosial lebih banyak 40 menit setiap minggunya dibanding generasi millennial. Generasi ini juga lebih mungkin untuk tetap menggunakan ponsel mereka di meja makan daripada generasi millennial. Dan, ternyata, Gen X membawa konektivitas ini dalam lingkup pekerjaannya.
Selain itu, Gen X juga menunjukkan penguasaan keterampilan kepemimpinan konvensional, yang lebih setara dengan para pemimpin generasi baby boomer. Keterampilan ini termasuk mengidentifikasi dan mengembangkan bakat baru di organisasi, serta mendorong pelaksanaan strategi bisnis untuk membawa ide-ide baru ke dunia nyata.
Baca juga:
6 Sepatu Kets Ternyaman Kata Pakar, Termahal Rp 7 Jutaan
Hindari 3 Jenis Makanan Ini Usai Konsumsi Minuman Beralkohol
Meskipun pengaruh dan tanggung jawab mereka semakin meningkat di tempat kerja, Gen X paling diabaikan untuk masalah promosi dan memiliki kemajuan karir yang lambat. Penelitian menemukan bahwa para pemimpin Gen X rata-rata hanya memiliki 1,2 promosi dalam 5 tahun terakhir. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada rekan-rekan milenial yang lebih muda (1,6 promosi) dan baby boomer yang lebih senior (1,4 promosi), dalam periode waktu yang sama.
Walaupun kurang diakui dalam peran kepemimpinan, Gen X biasanya diharapkan untuk mengemban beban kerja yang berat. Rata-rata, pemimpin Gen X memiliki 7 laporan langsung, dengan perbandingan 5 laporan langsung untuk generasi milenium.
Namun, walaupun kemajuan karir generasi X lebih lambat, mereka merupakan karyawan yang setia. Terbukti, hanya 37 persen yang berniat meninggalkan pekerjaan untuk memajukan karir mereka, berdasarkan hasil penelitian.
CNBC | STAFFINGINDUSTRY | GENHQ
