Penduduk membawa barang-barangnya melewati jalanan yang amblas akibat gempa di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Likuifaksi merupakan pencairan tanah yang disebabkan gempa bumi. REUTERS/Beawiharta
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan Magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018. Gempa Palu Donggala ini mengakibatkan gelombang tsunami yang menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Korban tewas dilaporkan nyaris mencapai seribu orang.
Meski gempa besar yang mengguncang Palu dan Donggala telah berlalu, ancaman bahaya masih ada. Wabah penyakit infeksi setelah bencana alam seperti badai, banjir, tsunami dan gempa bumi sering terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia.
Sebagian besar penyakit pasca bencana ditimbulkan oleh sanitasi yang buruk, kurangnya air bersih, dan makanan yang terkontaminasi bakteri.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang korban bencana:
1. Kolera
Kolera adalah penyakit infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae. Bakteri ini dapat kontak dengan manusia dari air minum atau makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat berkembangan dengan cepab, bahkan dapat membunuh seseorang dalam waktu kurang dari sehari.
Infeksi penyakit ini menyebabkan diare berat yang menyebabkan hilangnya cairan tubuh hingga 10 liter dalam sehari sehingga menyebabkan dehidrasi parah, syok, dan risiko kematian.
Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com
2. Demam Tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Anda bisa tertular dengan makan makanan atau minum minuman dari orang yang terinfeksi. Bakteri tersebut masuk ke dalam air yang Anda gunakan untuk minum atau mencuci.
Demam tifoid gejalanya termasuk demam tinggi 39-40 derajat celcius yang berkelanjutan, tubuh lemas, sakit perut, sakit kepala atau kehilangan nafsu makan. Beberapa orang ada yang menderita diare, namun ada juga yang malah mengalami konstipasi.
3. Disentri
Disentri juga dapat menyebar melalui air minum yang terkontaminasi, meskipun juga dapat disebabkan oleh parasit yang hidup di perut seseorang. Sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri.
Disentri menyebabkan diare di mana ada darah dan nanah dalam kotoran. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat membunuh penderitanya dalam 24 jam. Namun, sebagian besar kasus hilang dengan sendirinya, tanpa pengobatan.
Gejala utama disentri adalah diare dengan bercak darah, lendir, atau nanah. Gejala lain, tiba-tiba demam tinggi dan menggigil, sakit perut, kram dan perut kembung, hilang nafsu makan, sakit kepala, kelelahan, muntah dan dehidrasi. Jika dehidrasi menjadi parah, orang yang terinfeksi bisa berisiko koma hingga kematian.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar
1 hari lalu
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar
Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan
3 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan
Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3
3 hari lalu
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3
Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya
3 hari lalu
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya
Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan
3 hari lalu
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan
Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini
3 hari lalu
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini
Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami
4 hari lalu
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul
4 hari lalu
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul
Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten
10 hari lalu
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten
Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
10 hari lalu
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.