Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kanker Usus dengan 6 Langkah Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus, seperti yang diderita istri Ustaz Maulana sebelum meninggal pada Minggu, 20 Januari 2019, bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan terhadap kanker itu.

Baca juga: 

Mengenal Kanker Usus, Penyakit yang Diderita Istri Ustaz Maulana

Dikutip dari laman Mayo Clinic, kondisi tersebut antara lain usia lebih dari 50 tahun, menderita radang usus kronis seperti penyakit Crohn, sindrom genetik yang diturunkan dari keluarga, sering mengonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, jarang bergerak atau berolahraga, memiliki penyakit diabetes, dan kegemukan. Selain itu, orang yang merokok dan minum alkohol dalam jumlah berlebihan juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.

Seperti halnya semua penyakit, pencegahan adalah obat terbaik untuk kanker usus. Menurut Everyday Health, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini.

1. Menjaga berat badan

Orang yang berat badan berlebih atau obesistas cenderung memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker usus. Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober 2018 dalam jurnal JAMA Oncology melacak kesehatan lebih dari 85.000 wanita selama 22 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) seorang wanita, semakin besar risiko terkena kanker usus atau kolorektal sebelum usia 50 tahun. Adapun wanita berusia 20 hingga 49 tahun yang dianggap kelebihan berat badan memiliki risiko dua kali lipat untuk terkena kanker kolorektal dini, dibandingkan dengan wanita yang memiliki BMI rendah.

2. Olahraga rutin

Olahraga teratur dan moderat, seperti jalan cepat, menurunkan risiko kanker usus besar dan kanker dubur. Sebuah studi National Cancer Institute terhadap lebih dari 1,4 juta orang, yang diterbitkan pada Juni 2016 dalam jurnal JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, dibandingkan dengan tingkat yang lebih rendah, dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih rendah terkena kanker usus besar dan 13 persen menurunkan risiko kanker dubur.

3. Perhatikan asupan makanan

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa diet berperan dalam banyak kanker kolorektal. Makan daging merah (sapi dan domba) dan daging olahan tertentu (seperti sosis) dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Jadi, ada baiknya membatasi makanan ini. Makanlah banyak buah dan sayuran untuk menurunkan risiko kanker usus besar dan dubur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan kaya serat dapat mengurangi risiko kanker usus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Hindari minuman beralkohol secara berlebihan

Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dikaitkan dengan risiko kanker usus dan dubur. American Cancer Society menyarankan untuk membatasi alkohol maksimal dua gelas sehari untuk pria dan satu untuk wanita.

5. Hindari merokok

Kita tahu bahwa rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Tapi ternyata bukan itu saja, rokok juga meningkatkan risiko kanker lainnya, termasuk kanker usus. Jadi, jauhilah rokok.

6. Periksa rutin

Kanker usus hampir tidak menimbulkan gejala khas pada tahap awal. Karena itu, lakukan pemeriksaan jika menemukan keanehan seperti feses berdarah atau sakit perut parah. Pemeriksaan dini dapat mendeteksi dan mengobati kanker usus saat masih terlokalisasi, yang berarti belum menyebar ke luar usus besar. Pada tahap awal ini, kanker usus masih dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat.

Baca juga: 

Ciri Orang yang Sebaiknya Segera Lakukan Deteksi Dini Kanker Usus

MAYO CLINIC | EVERYDAY HEALTH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

4 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.


Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

4 hari lalu

Ilustrasi jump squat. Foto: Freepik.com/diana.grytsku
Mengenal Jenis-jenis Olahraga Kardio

Konsep kardio berasal dari istilah "kardiovaskular" yang merujuk pada sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh.


6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

5 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
6 Olahraga ini Dapat Memulihkan Kebugaran Anda

Banyak orang yang rela mengikuti diet ketat, melakukan olahraga intens, bahkan menahan diri dari makanan favorit mereka demi meraih kebugaran tubuh.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

17 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

24 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.


Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

24 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

Pakar mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dan disesuaikan kemampuan di usianya.


3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

25 hari lalu

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa. Foto: Canva
3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa.


7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

25 hari lalu

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.  Foto: Canva
7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.