Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Remaja Bunuh Diri, Kenali Tanda-tandanya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis mengejutkan para dokter di rumah Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat, karena meminta untuk disuntik mati. Alasannya sangat sepele, ia baru saja putus cinta. Setelah mendengarkan ceritanya, dokter menyimpulkan bahwa gadis itu tengah mengalami depresi hingga ingin bunuh diri.

Baca juga: Media Sosial Tingkatkan Kasus Bunuh Diri Anak? Cek Kata Pakar

Kasus bunuh diri di banyak negara, termasuk Indonesia, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data WHO, angka bunuh diri di Indonesia pada 2010 sebesar 1,8 per 100 ribu jiwa atau sekitar 5.000 orang per tahun. Tapi angka itu naik pada 2012 menjadi 4,3 per 100 ribu jiwa atau sekitar 10 ribu per tahun. Dan secara global, setiap tahunnya lebih dari 800 ribu orang meninggal akibat bunuh diri atau satu kematian setiap 40 detik.

Remaja termasuk golongan yang rentan melakukan bunuh diri. Sebuah studi yang dilakukan Vanderbilt University, Amerika Serikat, yang diterbitkan tahun lalu melaporkan adanya kenaikan dua kali lipat anak-anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit karena pemikiran atau upaya bunuh diri. Studi itu dilakukan dari 2018-2015. Dan, dua pertiga anak-anak dirawat itu adalah perempuan.

Menurut Mayo Clinic, banyak remaja yang berusaha bunuh diri karena kondisi kesehatan mental. Mereka kesulitan mengatasi tekanan sebagai remaja, seperti hal-hal yang berhubungan dengan penolakan, kegagalan, putus cinta, dan kekacauan keluarga. Mereka juga belum mengetahui bahwa bunuh diri bukan solusi untuk masalah sementara seperti itu.

Seorang remaja berpotensi melakukan bunuh diri hanya karena hal-hal tertentu, seperti depresi, konflik dengan sahabat atau keluarga, kekerasan seksual, bullying, terekspos kasus bunuh diri keluarga atau teman, atau masalah dengan alkohol dan obat-obatan.

Meski kadang mengejutkan, kecenderungan untuk melakukan bunuh diri sebenarnya bisa dilihat dari perilaku sehari-hari. Misalnya berbicara atau menulis tentang bunuh diri, mood yang tidak stabil, peningkatan konsumsi alkohol dan obat-obatan, dan merasa terjebak atau tidak memiliki harapan pada situasi tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanda-tanda lainnya adalah rutinitas yang berubah termasuk pola makan dan tidur, melakukan tindakan yang berisiko, memberikan barang-barangnya tanpa alasan yang jelas, dan mengalami perubahan kepribadian atau merasa cemas dan gelisah yang berlebihan.

Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda kecenderungan bunuh diri pada remaja. Hal yang bisa dilakukan orang tua adalah membantu remaja melewati masa-masa sulit itu dengan beberapa cara. Salah satunya adalah memberi perhatian, Dengarkan apa yang dikatakan anak dan perhatikan perilakunya. Jangan pernah mengabaikan ancaman bunuh diri saat remaja mengalami melodrama.

Lalu, jangan biarkan ia sendiri. Dorong anak remaja untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Dan jangan lupa terapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan, olahraga, dan tidur teratur.

Baca juga: Belajar dari Kasus Jonghyun, Jangan Sepelekan Setiap Keluhan

Jika menemukan tanda-tanda bunuh diri, rencanakan perawatan yang tepat untuknya. Ingatkan dia bahwa mungkin perlu waktu untuk merasa lebih baik, bantu ia mengikuti anjuran dokternya. Hal lain adalah mendorongnya berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat membangun kembali kepercayaan dirinya.

ANTARA | USA TODAY | MAYO CLINIC

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

5 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

5 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

10 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

Hasil pengecekan awal kepolisian, di tubuh selebgram itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

11 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

11 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

12 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

14 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.