Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Gagal Ginjal Bisa Cuci Darah di Rumah dengan Metode Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ginjal (Pixabay.com)
Ilustrasi ginjal (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akses pengobatan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal belum menyentuh sekitar 20 ribu penderita di Indonesia. Penyebabnya bukan hanya biaya yang mahal, tapi juga fasilitas hemodialisis atau cuci darah yang belum merata di seluruh Indonesia.

BacaHari Ginjal Sedunia, Intip Dua Penyebab Utama Penyakit Ginjal

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Nefrologi Indonesia atau Pernefni Aida Lydia mengatakan, saat ini fasilitas hemodialisis di Indonesia ada sekitar 650 unit. Tapi sebagian besar berada di Pulau Jawa. Ditambah lagi, dokter spesialis penyakit ginjal di Indonesia jumlahnya belum memadai, baru sekitar 131 orang, sehingga harus melibatkan dokter spesialis penyakit dalam.

Hemodialisis menjadi salah satu alternatif yang paling banyak dipilih pasien gagal ginjal. Prosedur ini dijalani ketika ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah, racun, dan cairan dalam darah. Biasanya, hemodialisis dilakukan di klinik atau rumah sakit yang memiliki alat cuci darah. Idealnya dilakukan tiga kali dalam seminggu.

Tapi sebenarnya cuci darah tak harus dilakukan di rumah sakit. Pasien gagal ginjal juga dapat menjalani prosedur cuci darah di rumah dengan metode peritoneal dialysis atau continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD).

Sayangnya, metode ini belum populer di Indonesia. “CPAD baru dijalani sekitar 2 persen dari tiga modalitas yang ada,” kata Aida di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2019. Tiga modalitas penyakit ginjal kronis adalah hemodialisis, CPAD, dan transplantasi ginjal.

CPAD merupakan metode cuci darah menggunakan peritoneum atau selaput dalam rongga perut sebagai penyaring. Peritoneum memiliki ribuan pembuluh darah kecil seperti pada ginjal. Pasien akan dimasukkan selang atau kateter secara permanen di perut untuk memasukkan cairan dialisit. Cairan dialisit itu akan menarik limbah dari pembuluh darah sekitar, lalu akan dibuang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aida, cairan sebanyak 2 liter itu harus diganti empat kali dalam sehari. Hal yang memudahkan adalah pasien tak harus ke rumah sakit. Pasien bisa mengganti cairan itu secara mandiri di mana pun, asal ruangannya bersih. “Waktu yang digunakan sedikit. Biayanya juga akan lebih murah jika dipersiapkan dengan baik,” kata Aida.

Menurut Aida, ada beberapa hal yag membuat metode ini belum populer. Pertama, belum tersedianya perawat-perawat yang didedikasikan khusus untuk CPAD di daerah-daerah terpencil. Pasien butuh dilatih untuk menggantikan cairan ini secara mandiri.

Kedua, distribusi cairan ke rumah-rumah pasien juga kadang-kadang menjadi kendala.

“Tapi sebetulnya ini layanan yang sangat dibutuhkan untuk pasien di seluruh Indonesia,” ujar Aida. 

BacaIngin Ginjal Sehat? Hindari Minuman Berpemanis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

1 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

2 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

3 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

8 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

25 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

25 hari lalu

Batu ginjal.
4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

26 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

28 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.